Berita

Siswa di Hong Kong/Net

Dunia

Pedoman Baru, Hong Kong Berlakukan Kurikulum Keamanan Nasional Untuk Siswa SD

JUMAT, 05 FEBRUARI 2021 | 11:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Biro Pendidikan Hong Kong telah meluncurkan pedoman kontroversial dengan memasukkan kurikulum keamanan nasional baru ke dalam kegiatan pendidikan di sekolah.

Dalam pedoman yang dirilis pada Kamis malam (4/2) tersebut, siswa berusia mulai enam tahun akan diberikan pengajaran mengenai kejahatan nasional, seperti subversi, campur tangan asing, terorisme, dan separatisme.

"Keamanan nasional sangat penting. Guru hendaknya tidak memperlakukannya seolah-olah itu adalah masalah kontroversial untuk diskusi biasa," begitu bunyi pedoman yang dikutip Reuters itu.

Dalam pedoman tersebut, guru disebutkan harus dengan jelas menunjukkan bahwa menjaga keamanan nasional adalah tanggung jawab semua warga negara, dan sejauh menyangkut keamanan nasional, maka tidak ada ruang untuk debat atau kompromi.

Berdasarkan kurikulum tersebut, anak-anak di sekolah dasar akan belajar menyanyi dan mendengarkan dengan hormat lagu kebangsaan, memahami bahwa polisi dan Tentara Pembebasan Rakyat adalah pelindung Hong Kong, serta mengenai empat pelanggaran utama UU keamanan nasional.

Sementara itu, siswa di sekolah menengah akan belajar mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh bangsa China di panggung dunia. Mereka juga akan diberikan pemahaman yang lebih bahwa empat kejahatan nasional dapat dikenai hukuman penjara seumur hidup.

Biro mengatakan, sekolah internasional dan swasta dengan kurikulum berbeda diizinkan, tetapi mereka diwajibkan untuk membantu para siswa, terlepas dari etnis dan kewarganegaraan mereka, untuk memahami konsep keamanan nasional.

Sekolah juga harus melarang siswa dan guru berpartisipasi dalam kegiatan yang dianggap politis, seperti menyanyikan lagu tertentu dan meneriakkan slogan.

Guru dan kepala sekolah diharuskan untuk memeriksa papan pengumuman dan membuang buku yang membahayakan keamanan nasional dari perpustakaan.

Beberapa pakar hukum mengatakan bahasa pedoman tersebut cukup luas dan tidak jelas. Lantaran berbagai aktivitas dapat berpotensi diklasifikasikan ke dalam empat pelanggaran berat yang dimaksud. Banyak juga yang menganggap pedoman itu sebagai upaya untuk menekan perbedaan pendapat.

China telah memberlakukan UU keamanan nasional baru untuk Hong Kong pada Juni 2020. Itu dilakukan sebagai tanggapan atas aksi protes pro-demokrasi yang dilakukan selama berbulan-bulan di Hong Kong sejak 2019.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya