Berita

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto/Repro

Bisnis

Ekonomi Indonesia Tahun 2020 Minus 2,07 Persen

JUMAT, 05 FEBRUARI 2021 | 10:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Catatan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 telah dirangkum oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Di mana, secara kumulatif Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi.

Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, perekonomian Indonesia berbeda dengan sejumlah negara lainnya yang pada Triwulan IV sudah berangsur membaik, namun dalam skala yang lemah.  

"Banyak indikator yang bisa dilihat, salah satunya indeks Purchasing Managers Index atau PMI yang menunjukkan penguatan di Oktober, namun kembali melemah November dan Desember," ujar Suhariyanto dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube BPS, Jumat (5/2).

Suhariyanto menyebutkan, beberapa negara yang mengalami perbaikan pertumbuhan ekonomi positif pada triwulan IV dibanding triwulan sebelumnya (q to q), beberapa di antaranya seperti China yang tumbuh 6,5 persen dan Vietnam 4,5 persen.

"Tetapi negara mitra dagang lainnya, misalanya Amerika yang merupakan tujuan eksor kedua Indonesia pertumbuhan ekonominya triwulan keempat masih mengalami kontraksi 2,5 persen, Singapura kontraksi 3,8 persen, begitu juga Korea Selatan (-1,4), Hongkong (-3,0) dan Uni Eropa (-4,8)," paparnya.

Namun di Indonesia, lanjut Suhariyanto, perekonomiannya masih mengalami kontraksi, baik secara bulanan (q to q), secara tahunan (y on y) maupun secara kumulatif.

Hal ini, kata Suhariyanto, disebabkan ada sepuluh sektor ekonomi yang masih mengalami kontraksi, tapi tidak sedalam pada kuartal sebelumnya.

Sebagai contoh, Suhariyanto menyebutkan pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan, yang pada triwulan II 2020 sektor ini mengalami kontraksi 30,80. Tapi, pada triwulan IV menunjukkan arah pemulihan -13,42 persen.

"Secara (q to q) (pertumbuhan ekonomi Indonesia) mengalami kontraksi sebesar 0,42 persen, dan (y on y) dibanding triwulan IV 2019 mengalami kontraksi sebesar 2,19 persen," ungkap Suhariyanto.

"Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami kontrakasi sebesar 2,07 persen," tambahnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya