Berita

Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron (kanan) dalam diskusi virtual Tanya Jawab Cak Ulung/RMOL

Politik

Presiden Jokowi Tetap Perlu Klarifikasi Meski Tidak Terlibat "Kudeta" Demokrat

KAMIS, 04 FEBRUARI 2021 | 16:20 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Balasan Presiden Joko Widodo atas surat klarifikasi yang dikirim Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono penting meski sang presiden tak terlibat dalam isu kudeta Demokrat.

Klarifikasi penting disampaikan presiden karena berkaitan dengan orang yang berada di lingkaran Istana.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron acara Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk ‘Imbas Skenario "Kudeta" Politik Menyasar AHY’ yang digelar virtual Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (4/2).


"Kalau tidak hubungannya langsung dengan presiden, tentu sebaiknya diklarifkasi bahwa itu adalah urusan pribadinya Pak Moeldoko," kata Herman Khaeron.

Secara khusus ia menyoroti Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang menyebut surat AHY bukan urusan Istana. Padahal, dinamika justru terjadi karena campur tangan pihak eksternal Partai Demokrat yang tak lain dari Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

"Sesungguhnya bagi kami justru ini menjadi hal yang sangat substansial, ini sangat penting, karena ada keterlibatan pihak eksternal di mana bagian dari lingkaran pihak istana," tegasnya.

Atas dasar itu, Herman berharap Presiden Jokowi sebaiknya menjawab surat itu sebagai bentuk klarifikasi. "Presiden bisa memberikan balasan surat itu atas berbagai pertanyaan dan klarifikasi," pungkasnya.

Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno dalam chanel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2) membenarkan bahwa Istana sudah menerima surat dari AHY.

Namun ia menolaknya membalas surat perihal adanya keterlibatan pejabat pemerintah dalam upaya pengambilalihan secara paksa Partai Demokrat.

"Kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut, karena perihal dinamika internal partai, itu merupakan rumah tangga internal Partai Demokrat, yang semuanya sudah diatur dalam AD/ART," kata Pratikno.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya