Berita

Kepala KSP, Moeldoko diduga menjadi dalang skenario "kudeta" AHY dari Ketum Partai Demokrat/Net

Politik

Dua Kerusakan Politik Imbas "Kudeta" AHY Yang Diduga Didalangi Moeldoko

RABU, 03 FEBRUARI 2021 | 17:12 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disinyalir memiliki tujuan kekuasaan semata apabila benar menjadi dalang pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang tentang isu skenario "kudeta" Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (3/2).

Menurut Dedi, gerakan yang diungkapkan oleh AHY Senin lalu itu muara politiknya memang kekuasaan.


Dari kronologis yang diungkapkan oleh AHY dan petinggi Demokrat, Dedi menyebutkan tujuan kekuasaan yang menjadi target Moeldoko akan merusak banyak hal.

"Tetapi membaca kronologis upaya sabotase Demokrat, terlalu kental ditujukan untuk kekuasaan, dan itu jelas merusak banyak hal," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Kerusakan pertama, kata Dedi, menghilangnya keteladanan politik beradab. Sebab, skenario "kudeta" kepemimpinan yang mencuat dalam 2 hari ini itu dilakukan oleh orang di luar Demokrat.

Apalagi, Moeldoko yang disinyalir sebagai dalang saat ini menjadi orang dekat di lingkaran Istana.

"Hilangnya keteladanan politik beradab, terlebih dilakukan oleh orang di luar Demokrat sekaligus pejabat publik, padahal pejabat publik dituntut miliki moral tinggi, terutama tidak menunjukkan ambisi politik selama menjabat," demikian ulasan Dedi.

Kerusakan kedua, dijelaskan Dedi pelaku sabotase terhadapa Partai Demokrat tak memiliki strategi persuaif.

Pandangan Dedi, jika memang Moeldoko dapat merebut kepemimpinan Partai Demokrat ia meyakini belum tentu mantan Panglima TNI itu bisa merebut hati pemilih di seluruh Indonesia.

"Menegaskan pelaku sabotase takmiliki strategi persuasif yang baik, hanya mengerti kekerasan, padahal andaipun berhasil merebut Demokrat, sangat mungkin gagal merebut pemilih," demikian kata Dedi.


Gerakan "kudeta" kepemimpinan Partai Demokrat diungkapkan secara terbuka oleh AHY. Ia mengaku mendapatkan informasi lengkap terkait upaya pengambil alihan paksa dari pengurus di tingkat pusat hingga daerah.

AHY bahkan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk mengklarifikasi tindakan oknum orang dekatnya yang saat ini menjabat Kepala KSP, yakni Moeldoko.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya