Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

ProDEM: Rakyat Sudah Jengkel, Menteri Tukang Utang Mesti Diganti

RABU, 03 FEBRUARI 2021 | 10:44 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Keluhan Presiden Joko Widodo soal penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang tidak efektif tidak boleh dianggap sebelah mata.

Apalagi dalam keluhan itu, Jokowi juga menyindir ekonomi Indonesia yang tidak kunjung naik sekalipun warga membandel atau tetap beraktivitas.

Bagi Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule, akar masalah ekonomi terletak pada Menteri Keuangan Sri Mulyani yang gagal berpikir out of the box dan gemar berutang.

Iwan Sumule mengingatkan bahwa saat sebelum pandemi sekalipun Sri Mulyani gagal membawa ekonomi Indonesia meroket 7 persen sebagaimana yang didambakan Presiden Jokowi. Bahkan laju ekonomi stagnan di angka 5 persen dan sempat nyungsep ke 4 persenan. Hingga akhirnya mengalami minus saat pandemi terjadi

Teranyar, dia mengkritik perihal utang printilan yang dilakukan Sri Mulyani sebesar Rp 7,05 triliun dari Bank Dunia. Baginya, utang itu merupakan hal yang aneh karena negara masih memiliki dana sisa lebih pembiayaan anggaran tahun anggaran 2020 sebesar Rp 234,7 triliun.

“Menteri tukang utang mesti diganti,” tegasnya kepada redaksi, Rabu (3/2).

Selain itu, Iwan Sumule mengungkit konsentrasi para menteri di Kabinet Indonesia Maju. Sebagai rakyat biasa, Iwan Sumule mengaku telah merasa jengkel seperti yang dirasakan Presiden Joko Widodo saat sidang kabinet paripurna bulan Juni lalu.

Di mana Presiden Jokowi merasa para pembantunya tidak serius dalam menangani pandemi. Kerja kabinet masih tampak biasa-biasa saja tanpa ada sense of crisis.   

“Mungkin bukan Pak Jokowi saja yang jengkel, saya pun jengkel dan rakyat pasti juga jengkel,” tegasnya.

Iwan Sumule kemudian memberi contoh apa yang dilakukan Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, yang belakangan dikaitkan dengan upaya kudeta Partai Demokrat.

“KSP Moeldoko bukannya fokus bantuin penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, tapi urusin Demokrat,” sindirnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Tulisan 'Adili Jokowi' Curahan Ekspresi Bukan Vandalisme

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:36

Prabowo Harus Mintai Pertanggungjawaban Jokowi terkait IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:26

Penerapan Dominus Litis Melemahkan Polri

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:03

Rontok di Pengadilan, Kuasa Hukum Hasto Sebut KPK Hanya Daur Ulang Cerita Lama

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:40

Senator Daud Yordan Siap Naik Ring Lagi

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:17

Penasihat Hukum Sekjen PDIP Bongkar Kesewenang-wenangan Penyidik KPK

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:53

Lewat Rumah Aspirasi, Legislator PSI Kota Tangerang Ajak Warga Sampaikan Unek-Unek

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:36

Ekonomi Daerah Berpotensi Merosot akibat Sri Mulyani Pangkas Dana TKD

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:15

Saat yang Tepat Bagi Prabowo Fokus MBG dan Setop IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:57

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:42

Selengkapnya