Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Ist

Politik

Jokowi Sudah Baca, Tapi Belum Kirim Surat Balasan Untuk Demokrat

SELASA, 02 FEBRUARI 2021 | 18:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Surat Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Presiden Joko Widodo yang meminta klarifikasi dugaan keterlibatan pejabat tinggi pemerintah untuk merebut paksa kepemimpinan Partai Demokrat belum dibalas.

Namun, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra meyakini bahwa Presiden Jokowi sudah membaca surat tersebut.

Terlebih tidak lama kemudian, muncul pernyataan dari Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko yang menggelar jumpa pers pada Senin malam (1/2).

"Yang pasti balasannya belum, saat ini kita belum menerima balasannya," kata Herzaky dalam diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'Politik Belah Bambu Menyasar Partai Demokrat', Selasa (2/2).

"Kami sudah mengetahui suratnya sudah dibaca. Kemarin kami diinformasikan sore menjelang malam bahwa beliau (Jokowi) sudah baca," sambungnya.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara resmi telah bersurat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi terkait adanya gerakan politik dari lingkaran Istana ingin mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat.

Sempat tak menyebutkan nama yang dimaksud di lingkaran pemerintah, Demokrat pun akhirnya buka suara bahwa pihak yang dimaksud adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko.

Tudingan kepada Moeldoko disampaikan Demokrat setelah sebelumnya mendengar kesaksian dan pengakuan sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang sempat bertemu Moeldoko.

"Mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," kata Herzaky, Senin kemarin (1/2).

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya