Berita

Kapolsek Setiabudi, AKBP Yogen Heroes Baruno (tengah)/Net

Presisi

Polisi Segera Periksa Nurhadi, Tahanan KPK Yang Pukul Petugas Rutan

MINGGU, 31 JANUARI 2021 | 16:00 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Polsek Setiabudi berencana akan menaikkan ke tahap penyidikan atas insiden pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa Nurhadi (NHD) selaku mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) kepada petugas Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kapolsek Setiabudi, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan tahap pemeriksaan terhadap saksi-saksi usai adanya laporan pada Jumat (29/1).

"Kami juga mintakan hasil visum. Nanti rencana kami naikan ke penyidikan, kemudian kami lakukan pemeriksaan terhadap terlapor. Tapi nanti pelan-pelan karena baru Jumat malam kemarin dilaporkan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (31/1).

Yogen mengaku, hingga saat sudah ada tiga orang yang diperiksa sebagai saksi. Mereka adalah korban dan dua orang pegawai KPK yang mengetahui kejadian pemukulan.

Dikatakan Yogen, korban mendapatkan pukulan satu kali di area bibir atas. "Penganiayaan ringan. Satu kali pukulan ke bibir atas," katanya.

Di siis lain, pihaknya juga masih terus berkoordinasi dengan KPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap Nurhadi.

"Koordinasi ini apakah kami akan memeriksa di sana (Rutan) atau pihak KPK datang ke Polsek. Tapi mungkin kami yang akan ke sana," pungkasnya.

Tindakan kekerasan fisik yang dilakukan Nurhadi kepada salah satu petugas Rutan KPK sebelumnya dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri. Kejadiannya terjadi pada Kamis (28/1) sekitar pukul 16.30 WIB di Rutan Ground A yang berada di Gedung KPK Kavling C1, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Peristiwa ini diduga terjadi karena kesalahpahaman NHD terkait adanya penyampaian penjelasan sosialisasi oleh petugas Rutan mengenai rencana renovasi salah satu kamar mandi untuk tahanan. Tindakan kekerasan fisik NHD turut disaksikan petugas Rutan KPK lainnya," kata Ali pada Jumat (29/1).

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya