Berita

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron/Net

Dunia

Emmanuel Macron: Inggris Tidak Bisa Setengah-setengah, Harus Tentukan Aliansi

MINGGU, 31 JANUARI 2021 | 11:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mendesak Inggris untuk segera membuat pilihan yang jelas untuk aliansi politiknya setelah Brexit.

Macron mengatakan, Inggris tidak bisa memilih semua orang sebagai sekutu terbaiknya karena "setengah hamil" bukanlah sebuah konsep.

"Politik apa yang ingin dipilih Inggris? (Inggris) tidak bisa menjadi sekutu terbaik AS (Amerika Serikat), sekutu terbaik Uni Eropa dan Singapura. (Inggris) harus memilih model," tegas Macron dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari The Guardian pada Minggu (31/1).

Lebih lanjut, Macron mengungkap ia melihat takdir yang sama antara Inggris dan Prancis. Meski begitu semua pilihan ada pada tangan Inggris.

"Bukan saya yang memutuskan, tapi saya ingin hubungan yang baik dan damai. Takdir kita saling terkait, pendekatan intelektual kita terhubung, peneliti dan industri kita bekerja sama. Saya percaya pada benua yang berdaulat dan negara bangsa, saya bukan orang yang tidak percaya pada neo-nasionalisme," jelas Macron.

Dalam kesempatan tersebut, Macron sekali lagi mengkritik kebijakan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa. Walaupun ia menghormati Brexit.

"Saya menghormati kedaulatan rakyat dan rakyat memberikan suara, jadi itu harus dilakukan, tapi saya pikir pemungutan suara itu didasarkan pada banyak kebohongan dan sekarang kami melihatnya telah membuat segalanya menjadi jauh lebih sulit dalam banyak hal," kata Macron.

Inggris meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari 2019. Setelah itu Inggris dan Uni Eropa melakukan periode transisi selama 11 bulan untuk menyelesaikan berbagai perjanjian, termasuk kesepakatan perdagangan bebas.

Setelah berbulan-bulan negosiasi, kedua belah pihak mencapai kesepakatan kemitraan pada 24 Desember 2020.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya