Berita

Ambroncius Nababan tawarkan diri sebagai mediator bagi para aktivis KAMI yang saat ini tengah disidang/Net

Politik

Ambroncius Nababan Tawarkan Diri Jadi Mediator, KAMI: Dia Berhalusinasi

JUMAT, 29 JANUARI 2021 | 10:32 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tawaran tersangka kasus rasisme, Ambroncius Nababan, untuk menjadi mediator antara Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat dengan pemerintah direspons dingin oleh pihak Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
 
Ambroncius dianggap hanya berhalusinasi untuk menjadi mediator antara aktivis KAMI dengan pemerintah.

Hal itu disampaikan langsung oleh inisiator sekaligus deklarator KAMI, Ahmad Yani, kepada kepada Kantor Berita Politik RMOL.

"Saya kira sudahlah, dia jangan terlalu banyak hal-hal. Dia hadapi saja proses hukum yang ada sekarang ini. Dan kapasitas dia apa ingin menawar-nawarkan seperti itu?" ujar Yani, Jumat (29/1).

Apalagi, lanjut Yani, proses terhadap Syahganda dan Jumhur saat ini sudah tahap persidangan. Sehingga, tidak akan ada yang bisa mengintervensi pengadilan.

"Dia kan enggak punya kapasitas apapun. Dia sebagai apa? Kedudukannya sebagai apa? Orang dia enggak punya kapasitas apapun. Dia orang yang enggak punya kapasitas apapun. Dia itu berhalusinasi," tegas Yani.

Sehingga, menurut Yani, Ambroncius lebih baik fokus menghadapi proses hukum yang tengah dijalaninya.

"Dia halusinasi aja, mending dia menyiapkan diri karena dia sudah melakukan perbuatan yang sangat dibenci dunia ini karena isu rasisme. Dia jalani aja proses hukumnya," terangnya.

Namun demikian, Yani pun mempersilakan jika Ambroncius merasa bisa menjadi mediator antara aktivis KAMI dengan pemerintah. Toh, Yani tetap meragukan kapasitas Ambroncius meskipun dia berstatus Ketua Umum (Ketum) DPP Pro Jokowi Amin (Projamin).

"Kalau dia mau ya silakan saja dia sampaikan kalau merasa dekat sama Presiden Jokowi, sampaikan apa yang dilakukan oleh Syahganda dan Jumhur itu bagian dari hak dia sebagai warga negara yang dijamin oleh konstitusi dan UU. Ya cuma kita enggak tahu apa kapasitas dia," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya