Berita

Platform media sosial/Net

Dunia

Berkaca Pada Pengalaman Donald Trump, PBB Minta Regulasi Global Untuk Perusahaan Medsos

JUMAT, 29 JANUARI 2021 | 10:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan dibentuknya sebuah regulasi global untuk mengatur perusahaan-perusahaan raksasa media sosial, seperti Twitter dan Facebook.

Guterres menyebut regulasi tersebut diperlukan setelah insiden perusahaan media sosial menutup akun milik mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurut Guterres, perusahaan tidak memiliki kekuatan untuk memutuskan apakah akun Trump dapat ditutup atau tidak.


Untuk itu, sebuah mekanisme atau kerangka regulasi harus dibuat sesuai dengan hukum.

"Saya tidak berpikir bahwa kita dapat hidup di dunia di mana terlalu banyak kekuasaan diberikan kepada sejumlah kecil perusahaan," ujar Guterres dalam konferensi pers pada Kamis (28/1), seperti dikutip AP.

Lebih lanjut, Guterres mengungkap kekhawatirannya terkait kekuatan perusahaan media sosial. Ia juga menggarisbawahi bagaimana informasi bertebaran di media sosial dengan kurangnya kontrol.

"Fakta bahwa data dapat digunakan tidak hanya untuk tujuan komersial untuk dijual kepada perusahaan periklanan, tetapi juga untuk mengubah perilaku kita, dan risikonya akan digunakan juga dari sudut pandang politik untuk mengontrol warga negara di negara-negara," terangnya.

Guterres menekankan perlunya diskusi serius. Terlebih hal tersebut juga sesuai dengan "Roadmap for Digital Cooperation" untuk dunia digital yang lebih aman dan adil yang diluncurkan pada Juni lalu.

Dalam "Roadmap for Digital Cooperation" terdapat delapan hal yang diperlukan untuk mencapai konektivitas universal ke internet pada 2030.

"Masalah teknologi digital seringkali terlalu rendah dalam agenda politik," ucap Guterres.

Pada bulan ini, Twitter dan sejumlah media sosial secara massal memblokir akun Trump sebagai akibat dari insiden kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari.

Trump yang selama 12 tahun terakhir menggunakan Twitter memiliki 89 juta pengikut dan kerap menggunakan platform tersebut sebagai jalur komunikasinya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya