Berita

Kepala staf perdana menteri, Gergely Gulyás/Net

Dunia

Hongaria Perpanjang Status Darurat Virus Corona Selama 90 Hari

JUMAT, 29 JANUARI 2021 | 06:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dalam beberapa hari terakhir, angka kasus Covid-19 di Hongaria mengalami peningkatan yang tajam. Berturut-turut sejak Rabu (27/1) dan Kamis (28/1), kasus harian Covid-19 mengalami peningkatan sebanyak 1.004 dan 1.569, hingga total angka kasus di negara otu per Kamis (28/1) menjadi 361,881.

Angka kematian juga bertambah dalam 24 jam terakhir. Memaksa pihak berwenang pada Kamis (28/1) mengumumkan status darurat virus corona diperpanjang selama 90 hari ke depan. Beberapa wilayah diberlakukan penguncian hingga 1 Maret

Jam malam berlaku mulai pukul 8 sampai 5 pagi. Pertemuan besar dilarang, orang-orang wajib menggunakan masker di tempat umum, dan sekolah menenangah atas juga universitas tetap menjalankan pembelajaran online. Namun, khusus sekolah dasar dan taman kanak-kanak tetap dilakukan tatap muka dengan protokol kesehatan yang lebih diperhatikan lagi

Kepala staf perdana menteri, Gergely Gulyás,  mengatakan semua warga harus waspada dan tetap berada pada protokol kesehatan.

"Tindakan penguncian diperpanjang hingga 1 Maret," kata Gergely Gulyas dalam jumpa pers, seperti dilaporkan AFP, Kamis (28/1).

Parlemen akan diminta untuk memperpanjang status darurat Covid-19 dengan beberapa aturan termasuk sanksi bagi yang melanggarnya.

Pembatasan diperlukan untuk menghindari gelombang ketiga virus. Jika jumlah infeksi terus menurun dan cukup banyak vaksin, maka aturan akan diperlonggar, kata Gulyas.

Hongaria berulang kali mengkritik lambannya persetujuan dan pengadaan vaksin oleh otoritas UE.

Saat ini pemerintah memutuskan untuk mempercepat proses persetujuan vaksin, kata Gulyas.

"Setiap vaksin di dunia yang sudah diterima lebih dari satu juta orang akan mendapat izin," katanya.

Diperkirakan pada bulan depan Budapest dapat memesan 500 ribu dosis vaksin Sinopharm buatan China, menunggu persetujuan dari inspektur Hongaria yang saat ini berada di Beijing.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya