Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Ganefri/Net
Pembenahan pendidikan yang dimulai dari jenjang pendidikan dasar penting bila ingin mengubah masa depan bangsa untuk lebih baik.
Terlebih, pendidikan dasar baik TK maupun SD yang selama ini menjadi pondasi telah berdampak cukup parah akibat pandemi Covid-19.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Ganefri saat menjadi pembicara pada webinar nasional bertema ‘Tantangan Ekonomi Pada Pandemi Covid-19’ yang diselenggarakan dalam rangkaian pelantikan pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumatera Barat di aditorium Gubernur Sumbar, Rabu (27/1).
“Sesuai pembagian kewenangan, pendidikan dasar ini merupakan tanggung jawab bupati dan walikota. Jika pemerintah kabupaten dan kota abai, pondasi pengetahuan generasi masa depan kita ini akan bermasalah," kata Prof Ganefri.
Sebagai contoh, ia membeberkan laporan dari Dinas Pendidikan Limapuluh Kota yang mendapati banyak siswa sekolah dasar belum pandai membaca. Hal tersebut pun menjadi persoalan serius di dunia pendidikan.
Ia memaparkan, masalah pendidikan dasar saat ini tak lepas dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang tak terlaksana secara sempurna. Berdasarkan survei, terangnya, hanya 50 persen siswa SD yang bisa mengikuti PJJ secara baik.
“JMSI Sumatera Barat mesti ikut mendorong perbaikan di dunia pendidikan kita ini. Karena, keunggulan Sumatera Barat ini sejak dulu adalah sektor sumber daya manusia (SDM) ini,†tegas Prof Ganefri yang juga Ketua Tanfidziyah PWNU Sumatera Barat.
Di sisi lain, PPJ di perguruan tinggi baik itu jenjang S1, S2, atau pun S3 secara teknis tidak bermasalah. Namun, PJJ di perguruan tinggi ini berbiaya mahal dibanding pembelajaran tatap muka. Sementara, banyak mahasiswa yang meminta dikuranginya Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester, dengan alasan tidak ada aktivitas belajar mengajar di kampus.
“Prediksi pertumbuhan ekonomi kita juga tak kunjung membaik di tahun kedua pandemi ini melanda Indonesia, sejak Maret 2020 lalu. Angka pengangguran juga terus bertambah. Ini persoalan serius di masa depan,†terangnya.
Kehawatiran ini senada dengan prolog yang disampaikan moderator, Muhammad Taufik. Alumni MTI Canduang itu mengutip laporan lembaga nirlaba Oxfam tentang pandemi Covid-19 yang dipublikasikan di situs web resmi, Selasa lalu (26/1).
“Berdasarkan publikasi Oxfam, pandemi berpotensi meningkatkan kesenjangan kesejahteraan di masyarakat. Artinya, mereka yang kaya makin bertambah kaya, sedangkan yang miskin akan semakin miskin,†ungkap Taufik.
Pelantikan JMSI Sumatera Barat ini dilakukan Sekretaris Jenderal JMSI, Mahmaud Marhaba yang diikuti secara virtual oleh Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa.
Beberapa pembicara juga turut hadir, di antaranya Rektor Universitas Tamansiswa Padang, Sepris Yonaldi; Kepala Dinas Kominfo kabupaten/kota se-Sumbar, Forkopimda, sejumlah pimpinan OPD di Setdaprov Sumbar dan undangan lainnya.