Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pendeta Di Rumania Di-Bully Netizen Gara-gara Sosialisasikan Vaksinasi Di Medsos

KAMIS, 28 JANUARI 2021 | 14:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang pendeta Rumania mengalami penyerangan tak lama setelah ia mengumumkan bahwa dirinya siap untuk menerima vaksin.

Ia disebut sebagai 'Pendeta Setan' dan "Kafir'oleh orang-orang yang menentang vaksinasi di Facebook.

Sejak dimulainya pandemi, Gereja Ortodoks yang berpengaruh di Rumania menjadi sangat sepi karena aturan penguncian Covid-19 yang mendesak orang agar beribadah di rumah. Pihak gereja telah bernegosiasi dengan pemerintah setempat agar mengijinkan kembali pembukaan tempat ibadah setelah ditutup selama dua bulan, seperti dilaporkan AFP, Kamis (28/1).

Desakan pembukaan itu akhirnya membuat pemerintah memberikan pilihan, bertepatan dengan adanya program vaksinasi di negara itu, agar pihak gereja bersedia melakukan sosialisasi vaksinasi terhadap para pengikutnya.  

Gereja pun setuju dan membagikan brosur informasi tentang vaksinasi kepada para jemaat yang menekankan bahwa itu vaksin aman dan gratis bagi yang bersedia secara sukarela.

"Saya tiba-tiba diserang oleh orang-orang yang tidak saya kenal," kata
Dorel Galan, pendeta berusia 45 tahun itu setelah Misa Minggu di gerejanya di kota utara Cluj.

Ia juga dituduh menerima pembayaran dari negara untuk membela vaksinasi. Yang membuat orang-orang membully-nya adalah kalimatnya dalam seuah wawancara yang disiarkan di media sosial.

Dalam wawancara itu, Galan menceritakan pengalamannya tertular virus corona. Saat wawancara itu  dia mengatakan bersedia divaksinasi untuk menghindari orang lain tertular olehnya.

"Jangan sampai orang dikirim ke rumah sakit dan harus menjalani perawatan intensif, atau dipanggil oleh Tuhan terlalu cepat, karena ketidaktahuan atau kebodohan," kata Galan.

Hasil wawancara itu, beserta pesan senada dari pastor lainnya, diposting oleh menteri kesehatan sebagai cara untuk meyakinkan masyarakat yang skeptis dengan pandemi dan meyakini bahwa virus itu nyata.

Pasca wawancara itulah Galan mendapat beragam kecaman dan serangan. Galan dianggap menerima bayaran tinggi untuk mengiklankan itu dan melupakan posisinya sebagai pendeta. Orang-orang mengatakan hal yang mengerikan di kolom komentar.

"Saya memberi tahu orang-orang bahwa keputusan pribadi saya adalah divaksinasi karena saya mempercayai otoritas ilmiah, bukan dukun, dukun, dan yang lainnya," kata Galan.

Di Rumania, 86 persen populasinya adalah Ortodoks, dan mereka percaya bahwa para pendeta sangat jarang berbicara tentang hal-hal yang sensitif termasuk soal vaksin.

Meskipun Galan tidak menasihati orang untuk divaksinasi dalam khotbahnya itu, dia mengimbau agar masyarakat 'berkonsultasi dengan dokter' sebelum membuat keputusan tentang vaksin dan harus waspada terhadap narasi palsu tentang vaksin.

Galan belum pernah mendapat penyerangan seperti itu di media sosial. Hal itu membuatnya sangat tidak nyaman.

"Saya tidak memiliki pengalaman menghadapi 'kebencian' Facebook dan saya juga tidak pernah berusaha menjadi 'influencer'," kata pendeta itu.

Namun, setelah penyerangan itu, Galan justru berpikir untuk semakin menggalakkan vaksinasi. Ia akan  bersuara.

"Umat manusia pada akhirnya akan mengalahkan pandemi ini, tetapi virus sesungguhnya yang harus diperangi adalah salah satu prasangka," kata Galan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya