M. Jusuf Kalla dinilai masih berpotensi bertarung di Pilpres 2024 mendatang/Net
Jurubicara M. Jusuf Kalla Husain Abdullah mengatakan biarlah kejutan politik mantan wakil presiden itu menjadi misteri di tahun 2024 mendatang.
Merespons ungkapan orang dekat JK itu, pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran mengatakan, maju atau tidaknya mantan orang nomor 2 di era SBY dan Joko Widodo ditentukan oleh beberapa variabel.
Pertama kata Andi adalah faktor elektabilitas. Andi menganalisa, sebelum ia menentukan akan bertarung untuk jadi calon presiden (Capres) mantan Ketua Umum Golkar itu akan mengkalkulasi bagaimana cara mendongkrak elektabilitasnya jelang 2024.
"Apakah JK mampu mendongkrak elektabilitasnya menjelang Pilpres 2024 mendatang, jika JK masuk lima besar nominasi Capres, JK berpeluang ikut berkontestasi," demikian analisa Andi Yusran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/1).
Dijelaskan Andi, faktor kedua adalah apakah JK mendapatkan perahu politik sebagai kekuatan koalisi. Apalagi, Partai Golkar sebagai patai asal JK masih diperebutkan oleh Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.
Analisa Doktor Politik Universitas Padjajaran ini, JK akan didesain untuk maju sebagai pemecah suara bagi pemilih yang kontra kepada oposisi dan anti rezim.
Meski demikian, Andi meyakini dengan rekam politiknya selama ini, JK akan berperan menjadi
king maker dalam menentukan siapa yang akan jadi pemimpin nasional menjadi pengganti Jokowi.
"Prediksi saya JK hanya akan menjadi
king maker," pungkasnya.