Berita

Pasien Covid-19 dirawat di fasilitas kesehatan/Net

Dunia

Fasilitas Kesehatan Terbatas, 95 Persen Pasien Covid-19 Di Rwanda Dapat Perawatan Di Rumah

SELASA, 26 JANUARI 2021 | 10:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rwanda harus berjuang menghadapi lonjakan infeksi virus corona dengan terbatasnya fasilitas kesehatan yang ada.

Alhasil, Kementerian Kesehatan melaporkan, mayoritas kasus aktif Covid-19 di Rwanda dirawat di rumah.

"Dari lebih dari 4.000 kasus Covid-19 aktif, 95 persen menerima perawatan di rumah. Hanya sedikit yang dirawat di rumah sakit dan pusat perawatan lainnya," ujar Menteri Kesehatan Daniel Ngamije, seperti dikutip Anadolu Agency.

Untuk mengoptimalkan perawatan rumahan, Kementerian Kesehatan mengeluarkan pedoman. Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah disarankan mengisolasi diri dan menghindari kontak dengan orang yang tinggal bersama mereka.

Mereka yang dirawat di rumah juga akan dipantau setiap hari dengan bantuan petugas kesehatan komunitas. Mereka dipastikan menerima perawatan dan tidak melanggar tindakan karantina.

Para pasien juga diberi saluran bebas pulsa untuk dihubungi jika terjadi keadaan darurat.

Seorang mantan pasien Covid-19 yang saat ini sudah pulih, Japhet Gakuba mengatakan, menerima perawatan di rumah mengurangi stresnya akibat positif terinfeksi.

Rwanda dilaporkan memiliki fasilitas kesehatan yang terbatas. Rwanda hanya memiliki kapasitas 500 pasien untuk perawatan intensif.

Selain pusat perawatan virus corona, rumah sakit di seluruh negeri menyediakan setidaknya 10 tempat tidur unit perawatan intensif untuk menangani keadaan darurat Covid-19.

Pada Sabtu (23/1), pemerintah meluncurkan tes massal untuk orangtua dan kelompok berisiko tinggi di ibukota Kigali. Dari 4.500 orang yang dites pada hari pertama, 220 di antaranya positfi Covid-19.

Tes massal sendiri menargetkan 20 ribu orang di seluruh Kigali.

Dengan tes gratis tersebut, Julien Niyingabira dari Kementerian Kesehatan mengatakan pihaknya dapat menentukan prevalensi virus di ibukota.

Pekan lalu, pemerintah juga memberlakukan lockdown selama 15 hari di ibukota karena lonjakan kasus baru.

Saat ini, Rwanda sudah melaporkan 12.975 infeksi Covid-19, dengan 4.381 kasus aktif dan 174 kematian.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya