Berita

Presiden Iran Hassan Rouhani/Net

Dunia

Tujuh Syarat Iran Untuk AS Sebelum Kembali Ke Negosiasi Program Nuklir

SENIN, 25 JANUARI 2021 | 10:27 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Iran telah menetapkan tujuh syarat bagi pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden sebelum melanjutkan negosiasi terkait program nuklir.

Mengutip sumber pemerintah Iran, surat kabar Kuwait al-Jarida pada Minggu (24/1) melaporkan, Teheran sudah melakukan pembicaraan dengan tim Biden sebelum pelantikan pada 20 Januari.

Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Rawanji juga dipanggil ke Teheran untuk mengatur kontak dengan pemerintahan Biden di Washington. Ia dibekali dengan tujuh syarat dari Iran untuk membahas kembali pembicaraan program nuklir.

Syarat pertama adalah Iran tidak akan menerima sebagian pengurangan sanksi karena Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang disepakati pada 2015 tidak dapat dibagi. Alih-alih, Teheran ingin Washington untuk mencabut semua sanksi sebelum kembali ke pembicaraan nuklir.

Kedua, setiap ketidaksepakatan atas kesepakatan harus dibahas dalam kerangka komite negosiasi resmi. Salah satu ketidaksepakatan yang kemungkinan muncul terkait permintaan kompensasi Iran atas kerugian finansial selama sanksi yang diberlakukan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Selanjutnya, ketiga, Teheran tidak akan menyetujui penggunaan ketentuan kesepakatan nuklir untuk mengatasi persoalan lain, seperti program misil atau aktivitas di luar negeri.

Syarat keempat, tidak ada anggota baru yang masuk ke dalam JCPOA, termasuk negara-negara Arab. JCPOA sendiri ditandatangani oleh Iran bersama dengan AS, Inggris, Prancis, Rusia, China, dan Jerman.

Kelima, keprihatinan atas negara-negara kawasan lainnya harus didiskusikan sebagai masalah terpisah, dan tidak termasuk dalam negosiasi pengayaan nuklir.

Kemudian, meskipun tidak bersedia membahas sistem misilnya, Iran akan merasa dapat diterima untuk berbicara tentang pengendalian senjata di tingkat regional dengan pengawasan PBB, meningkatkan kekhawatiran khusus atas rudal Israel dan persediaan nuklir yang dikembangkan secara ilegal.

Terakhir, Iran tidak akan mengizinkan solusi dua negara untuk penyelesaian masalah Israel dan Palestina. Sebaliknya, Teheran menuntut referendum PBB untuk memasukan persoalan tersebut dalam sengketa wilayah. Sejauh ini belum ada rincian mengenai poin terakhir ini.  

Tujuh persyaratan tersebut dilaporkan akan langsung diberikan oleh Presiden Iran Hassan Rouhani kepada Biden.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya