Berita

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net

Dunia

PM Boris Johnson Bentuk Koalisi Baru Untuk Atasi Perubahan Iklim

SENIN, 25 JANUARI 2021 | 09:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan sedang membangun koalisi internasional untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

"Untuk memastikan kita tidak hanya mendapatkan kata-kata hangat tetapi juga perubahan nyata, saya hari ini meluncurkan Koalisi Aksi Adaptasi baru," kata Johnson dalam pidato virtual di KTT Adaptasi Iklim yang diselenggarakan oleh Belanda pada Senin (25/1).

Dalam pernyataan yang dirilis oleh Downing Street, koalisi itu juga akan menetapkan agenda untuk KTT Perubahan Iklim atau COP26 yang akan diadakan di Glasgow, Skotlandia pada November.

Koalisi Aksi Adaptasi baru dikembangkan oleh Inggris dalam kemitraan dengan Mesir, Bangladesh, Malawi, Belanda, Saint Lucia, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengubah komitmen politik internasional yang dibuat melalui Seruan Aksi PBB tentang Adaptasi dan Ketahanan menjadi dukungan dasar untuk komunitas yang rentan.

"Tidak dapat disangkal bahwa perubahan iklim sudah menimpa dan telah menghancurkan kehidupan dan ekonomi kita. Kita harus beradaptasi dengan iklim yang berubah, dan kita harus melakukannya sekarang," tambah Johnson.

Lebih lanjut, ia juga berjanji untuk menjadikan perlunya pemulihan yang tangguh sebagai salah satu prioritas pemerintahnya ketika Inggris mengambil alih kepresidenan sementara G7 pada pertemuan puncak yang akan diadakan di daerah Inggris di Cornwall pada Juni.

Koalisi yang akan diumumkan oleh Johnson mengedepankan seruan untuk aksi adaptasi dan ketahanan yang dibuat pada KTT Aksi Iklim PBB 2019, berkomitmen pada negara-negara untuk bertindak, mengintegrasikan risiko iklim ke dalam semua pengambilan keputusan, dan meningkatkan ketersediaan pembiayaan adaptasi.

Seruan aksi itu telah ditandatangani oleh lebih dari 120 negara,  dan 86 organisasi, termasuk sejumlah badan PBB dan Uni Eropa.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya