Berita

Demo terbesar di Rusia pada Sabtu 23 Januari 2021 yang dilakukan massa pro Navalny/Repro

Dunia

Kremlin: AS Terlalu Ikut Campur Urusan Dalam Negeri Rusia, Termasuk Soal Unjuk Rasa Pro-Navalny

SENIN, 25 JANUARI 2021 | 07:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia menilai Amerika Serikat terlalu ikut campur urusan dalam negeri negara lain, menyusul 'Peringatan Demonstrasi' yang dikeluarkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Moskow.

Kremlin mengecam tindakan Washington itu karena terlalu dalam mencampuri aksi protes massal yang mendukung pemimpin oposisi Alexei Navalny.
'Peringatan Demonstrasi' itu digaungkan pada Sabtu (23/1), di mana Kedutaan itu memperingatkan warga AS untuk menghindari protes dengan menyebutkan tempat-tempat di kota-kota Rusia sebagai lokasi unjuk rasa.


"Tentu saja, publikasi itu tidak pantas," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada Rossiya 1 TV pada hari Minggu, menurut kantor berita Interfax.

Peskov menegaskan bahwa tindakan itu secara tidak langsung menunjukkan mereka melakukan campur tangan mutlak dalam urusan internal Rusia.

"Jadi, ini adalah dukungan langsung dari pelanggaran hukum Federasi Rusia," kata Peskov, seperti dikutip dari Reuters.

Bukan hanya mengeluarkan 'Peringatan Demonstrasi', AS juga meminta pihak berwenang Rusia membebaskan pengunjuk rasa dan jurnalis yang ditahan selama demonstrasi tersebut. AS menyebut Rusia telah melakukan 'taktik kasar' yang digunakan oleh polisi terhadap para pendemo.

Polisi menahan lebih dari 3.000 orang pada unjuk rasa yang terjadi Sabtu (23/1).

Di pusat kota Moskow, jalan-jalan dipenuhi puluhan ribu pendemo yang menyemut. Diperkirakan sekitar 40.000 orang yang berkumpul di salah satu titik demonstrasi ilegal terbesar selama bertahun-tahun.

Polisi terpaksa melakukan tindakan penahanan terhadap mereka yang secara anarkis melakukan pengrusakan dan keributan dengan memasukkan mereka ke dalam van terdekat.

Kedutaan, dalam komentar emailnya, mengatakan peringatan semacam itu adalah hal yang lumrah dan rutin dilakukan oleh setiap perwakilan negara.

"Kedutaan dan konsulat AS di seluruh dunia secara teratur mengeluarkan pesan keselamatan dan keamanan kepada warga kami," katanya.

Hubungan antara Moskow dan Washington berada pada titik terendah sejak akhir Perang Dingin. Beberapa masalah menjadi pertikaian kedua negara, antara lain tuduhan-tuduhan mengenai peran Rusia di Ukraina dan campur tangan dalam pemilihan AS, menyusul gesekan terkait dugaan pengracunan Alexei Navalny.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya