Berita

Aksi protes di Tunisia/Net

Dunia

Suarakan Slogan Arab Spring, Warga Tunisia Lanjutkan Aksi Protes Di Ibukota

MINGGU, 24 JANUARI 2021 | 12:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Aksi protes di Tunisia terus berlanjut. Ratusan orang berkumpul di ibukota pada Sabtu (23/1) untuk menyerukan pembebasan pengunjuk rasa yang ditahan sejak 14 Januari.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, setidaknya 1.000 orang telah ditahan dalam aksi protes yang ditujukan untuk menentang kekerasan polisi, korupsi, hingga kemiskinan yang terjadi.

Polisi sendiri menyebut lebih dari 700 orang ditangkap pada bentrokan pekan lalu, di mana anak-anak muda melemparkan batu dan bom molotov ke arah pasukan keamanan yang membalas dengan tembakan gas air mata dan meriam air.

Di Tunis, para pengunjuk rasa meneriakkan slogan aksi protes saat Arab Spring 10 tahun lalu.

"Tidak ada lagi ketakutan, jalanan adalah milik rakyat!" seru mereka, seperti dikutip Al Jazeera.

"Rakyat menginginkan jatuhnya rezim!" seru lainnya.

Sebagian besar kerusuhan terjadi di daerah-daerah terpinggirkan, di mana kemarahan mendidih karena melonjaknya pengangguran dan buruknya pemerintahan setelah revolusi 2011.

"Situasinya sangat dahsyat. Politisi korup, kami ingin mengubah pemerintah dan sistem," ujar seorang pekerja yang ikut dalam aksi protes, Omar Jawadi.

Di tengah aksi protes, pemerintah Tunisia memperpanjang pemberlakuan jam malam untuk membendung penyebaran virus corona yang sudah menelan lebih dari 6.000 orang di Tunisia.

Mulai Sabtu, jam malam diperpanjang dari pukul 8 malam menjadi 5 pagi. Pertemuan massal juga dilarang hingga 14 Februari.

Semua restoran dan bar tutup untuk makan di tempat. Beberapa sekolah dan univeristas masih dibuka, namun banyak di antaranya beralih ke kelas daring.

Polisi menempatkan barikade di sepanjang Jalan Habib Bourguiba di Tunis untuk menghentikan pertemuan para pengunjuk rasa.

Namun para pengunjuk rasa melakukan aksi protes di luar gedung bank sentral.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya