Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Terjadi Di SMKN 2 Padang, Kemendikbud Bakal Tindak Tegas Intoleransi Di Satuan Pendidikan

SABTU, 23 JANUARI 2021 | 20:36 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tindakan intoleransi yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Padang, akan ditindak tegas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam mellihat perlakukan intoleransi terjadi di satuan pendidikan, termasu soal pemaksaan menggunakan hijab bagi siswa atau siswi non muslim yang terjadi di SMKN 2 Padang.

"Kami sangat menyesalkan tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan mengenai pakaian siswa atau siswi di satuan pendidikan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Wikan dalam siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (23/1).

Peraturan yang dimaksud Wikan adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 45/2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dalam beleid tersebut, diterangkan Wikan, tidak ada kewajibkan siswa mengunakan model pakaian kekhususan agama tertentu sebagai pakaian seragam sekolah.

Disamping itu, sekolah juga tidak diperbolehkan membuat peraturan atau imbauan bagi peserta didik menggunakan model pakaian kekhususan agama tertentu sebagai pakaian seragam sekolah.

Selain itu, sekolah juga tidak boleh melarang peserta didik yang mengenakan seragam sekolah dengan model pakaian kekhususan agama tertentu berdasarkan kehendak orang tua atau wali dan peserta didik yang bersangkutan.

"Dinas Pendidikan harus memastikan Kepala sekolah, guru, pendidik, dan tenaga pendidikan untuk mematuhi Permendikbud Nomor 45 tahun 2014," demikian Wikan menambahkan.

Kejadian intoleransi yang terjadi di SMKN Padang diketahui dari komplain salah satu orang tua siswa non muslim yang merasa anaknya dipaksa memakai kerudung,

Kekinian, orang tua siswi tersebut sudah mengadukan persoalan ini kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan juga Kemendikbud.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya