Berita

Kondisi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Tengah/Net

Nusantara

PPKM Jateng Tak Efisien, Ahli: Sanksi Memberatkan Dan Minim Sosialisasi

SABTU, 23 JANUARI 2021 | 01:39 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai masih kurang efektif dalam menekan angka penyebaran pandemi Covid-19.

Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Jawa Tengah, Agung Pangarso mengatakan, pihaknya sepakat dengan perpanjangan PPKM di Jawa-Bali hingga 8 Februari 2021 mendatang.

Namun demikian, dia meminta pemerintah lebih serius dalam memberikan sosialisasi dan penegakan PPKM di masyarakat.

"Kalau kita perhatikan, jumlah penambahan kasus tidak surut signifikan. Artinya memang perlu upaya serius dari seluruh pihak dan sosialisasi kepada masyarakat," kata Agung diberitakan Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (22/1).

Agung berpendapat, harusnya pemerintah bisa lebih gencar lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Pemahaman terkait Covid-19 perlu terus diberikan agar masyarakat melakukan anjuran pemerintah dengan kesadaran masing-masing.

"Namun jangan kemudian memberikan sanksi yang dapat memberatkan masyarakat secara ekonomi karena kondisinya memang sedang susah semua. Lebih baik ada alternatif sanksi lain yang memberikan efek jera," jelasnya.

Lebih jauh, Agung menekankan perlunya semua pihak waspada terhadap adanya bencana di puncak musim hujan ini. Pemerintah juga perlu melakukan mitigasi secara seksama agar dapat memetakan dan menyiapkan masyarakat saat bencana terjadi.

Sebab bila bencana seperti banjir, longsor, dan gelombang pasang menimpa masyarakat di saat pandemi, akan menimbulkan dampak krisis yang masif dan berkepanjangan.

"Pemerintah punya peta rawan bencana, bisa dioptimalkan untuk mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Dengan demikian perencanaan bisa dibuat secara matang, dan meminimalisir dampak bencana," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

UPDATE

Koalisi PAN dan Gerindra Kota Bogor Berlanjut di Pilwalkot 2024

Jumat, 26 April 2024 | 05:34

Budidaya Nila Salin di Karawang Hasilkan Omzet Puluhan Miliar

Jumat, 26 April 2024 | 05:11

Soal Pertemuan Prabowo-Mega, Gerindra: Sedang Kita Bangun, Insya Allah

Jumat, 26 April 2024 | 04:51

Puluhan Motor Hasil Curian

Jumat, 26 April 2024 | 04:38

Gerakan Koperasi: Melawan Kapitalisme, Menuju Sosialisme?

Jumat, 26 April 2024 | 04:12

Menang Dramatis Lawan Laskar Taeguk, Tim Garuda Lolos Semifinal Piala Asia U-23

Jumat, 26 April 2024 | 03:33

Guyon PKB-PKS

Jumat, 26 April 2024 | 03:18

Pilot Project Budidaya Udang Tradisional Makin Moncer di Maros

Jumat, 26 April 2024 | 02:57

Gerindra Dukung Ahmad Ali Maju Pilgub Sulteng

Jumat, 26 April 2024 | 02:32

Hasil Jual Motor Curian Digunakan Pelaku untuk Modal Judi Slot

Jumat, 26 April 2024 | 02:11

Selengkapnya