Berita

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi/Net

Politik

Hery Gunardi: Penetrasi Bank Syariah Di Indonesia Masih Sangat Rendah, Ini Harus Jadi Perhatian Semua Pihak

JUMAT, 22 JANUARI 2021 | 22:03 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kualitas dan penetrasi perbankan syariah di Indonesia masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara lain.

Hal ini sedianya harus menjadi perhatian semua pihak terutama stakeholder terkait untuk terus berupaya agar bank syariah bisa melakukan penetrasi hingga bisa bersaing dengan negara-negara lainnya.

Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi dalam webinar bertajuk "Peran Lembaga Keuangan Syariah dan SWF Dalam Pemerataan Ekonomi Umat" yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pada Jumat (22/1).

"Bank syariah di Indonesia itu masih sangat rendah ya, dibandingkan negara-negara lain yang ada di dunia, apalagi dengan Arab Saudi sangat ketinggalan jauh," kata Hery.

Hery menyatakan, perbankan syariah di Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga Malaysia yang sudah melakukan penetrasi hampir 30 persen.

"Malaysia itu penetrasi bank syariahnya hampir mencapai 30 persen. Sementara di kita Indonesia masih di bawah 7 persen," tuturnya.

Atas dasar itu, Hery mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian serius terhadap perbankan syariah di tanah air yang masih belum tumbuh optimal. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslimnya terbanyak di dunia.

"Ini merupakan salah satu tantangan apa yang menyebabkan dan mengakibatkan perbankan syariah tidak bisa tumbuh secara optimal. Tentunya banyak hal ya. Dan itu tentunya menjadi perhatian kita semua, perhatian semua pihak," jelasnya.

"Perhatian semua stakeholder utama tentunya kedepan kita harus bisa mengatasi hambatan-hambatan tadi untuk bisa membawa penetrasi perbankan syariah ini paling tidak, sejajar dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara," demikian Hery.

Selain Hery, narasumber lain dalam webinar tersebut antara lain; Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum APINDO Hariyadi Sukamdani, dan Presdir Prudential Life Assurance Indonesia Jens Reisch.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya