Berita

Edukator kesehatan dr. R.A. Adaninggar, Sp.PD dalam program Bincang Sehat/RMOL

Kesehatan

Seberapa Penting Vaksinasi Covid-19 Pada Lansia?

JUMAT, 22 JANUARI 2021 | 15:25 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Lansia merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap penularan virus corona. Karena itu, vaksinasi Covid-19 merupakan hal yang perlu dilakukan.

Kendati demikian, penelitian mengenai vaksinasi Covid-19 bagi lansia masih terus didalami di banyak negara, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, lansia belum masuk ke dalam kelompok yang akan menjadi prioritas dalam pemberian vaksin di tanah air.

"Karena ini vaksin baru dan sedang dalam tahap uji klinis, yang diberikan vaksin ini disesuaikan dengan desain uji klinis juga. Jadi sekarang desain uji klinis adalah mereka di usia 18 sampai 59 tahun yang sehat," ujar edukator kesehatan dr. R.A. Adaninggar, Sp.PD dalam program Bincang Sehat bertajuk "Vaksin Covid-19 Pada Lansia" yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat siang (22/1).


Sedangkan desain uji klinis bagi kelompok lansia di Indonesia masih belum tersedia datanya.

Dia menjelaskan bahwa di sejumlah negara lain, seperti Turki dan Brasil, desain uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac yang mereka lakukan memang sudah menyertakan lansia.

"Penelitian di Turki dan Brasil masih berjalan dan belum ada hasl analisis interimnya," jelasnya.

Oleh karena itu, data yang belum lengkap menjadi pertimbangan utama mengapa lansia belum masuk kelompok prioritas penerima vaksin di Indonesia.

"Saya setuju bahwa lansia merupakan kelompok yang rentan (terhadap penularan Covid-19). Tapi pertimbangnnya mungkin datanya belum lengkap," ujar Adaninggar.

"Tapi saya yakin ke depannya akan dilakukan," paparnya.

Adaninggar menyebut bahwa meski begitu, ketika vaksin Covid-19 sudah tersedia dan dinyatakan aman untuk lansia, maka vaksinasi adalah hal yang sangat direkomendasikan demi mencegah penularan virus corona.

"Tidak semua lansia juga merupakan orang yang rentan, ada pembagiannya. Ada yang memang rentan, tapi juga ada yang sehat. Nanti mungkin akan ada rekomendasi lebih lanjut dari perhimpunan dokter," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya