Berita

Insiden Bom Bali pada 12 Oktober 2002/Net

Dunia

Tertunda Belasan Tahun, Jaksa AS Jatuhkan Dakwaan Untuk Tiga Tersangka Bom Bali

JUMAT, 22 JANUARI 2021 | 09:46 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Setelah 18 tahun ditangkap, Riduan Isamuddin alias Hambali secara resmi didakwa oleh jaksa militer Amerika Serikat (AS) terkait serangan Bom Bali 2002 dan Hotel JW Marriot Jakarta 2003.

Serangan Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 menewaskan 202 orang. Sementara serangan terhadap Hotel JW Marriott di Jakarta pada 5 Agustus 2003 menewaskan 12 orang dengan puluhan lainnya terluka.

Pentagon menyebut dua serangan itu didalangi oleh Hambali yang merupakan pemimpin Jemaah Islamiyah.

Hambali sendiri ditangkap di Thailand pada 2003 bersama dua pengikutnya, Mohammed Nazir bin Lep dan Mohammed Farik bin Amin. Keduanya warga negara Malaysia dan dilaporkan menjalani pelatihan oleh Al Qaeda.

Setelah ditangkap, ketiganya masing-masing menghabiskan lebih dari 14 tahun di penjara militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba. Tidak jelas mengapa dakwaan terhadap mereka tertunda selama belasan tahun.

Pentagon baru mengumumkan dakwaan terhadap ketiganya pada Kamis (21/1), hari pertama Presiden Joe Biden dilantik. Namun tidak disebutkan kapan Hambali akan menjalani sidang di pengadilan militer.

"Tuduhan tersebut termasuk persekongkolan, pembunuhan, percobaan pembunuhan, dengan sengaja menyebabkan luka tubuh yang serius, terorisme, menyerang warga sipil, menyerang objek sipil, perusakan properti, dan aksesori, semuanya melanggar hukum perang," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

Pada 2016, permintaan pembebasan Hambali ditolak oleh jaksa karena ia dianggap masih menjadi "ancaman signifikan" bagi AS.

Penjara militer Guatanamo sendiri dikelola oleh angkatan laut. Pada pemerintahan Barack Obama, penjara itu gagal ditutup karena masih memiliki 40 tahanan yang tersisa.

Setelah itu, mantan Presiden Donald Trump tidak menunjukkan ketertarikan pada Guantanamo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya