Berita

Mantan Mensos Juliari Peter Batubara terjerat kasus suap Bansos Covid-19/RMOL

Politik

Korupsi Paling Brutal Di Muka Bumi, Adhie Massardi Usul Juliari Dihukum Suntik Mati

JUMAT, 22 JANUARI 2021 | 01:18 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kasus rasuah yang menjerat mantan Menteri Sosial yang juga Wabendum DPP PDIP, Juliari Peter Batubara merupakan tindakan korupsi paling brutal di muka bumi.

Demikian pendapat Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi yang cuitkan di laman Twitter pribadinya, Kamis (21/1).

Seraya mentautkan link berita aksi tuntutan mati pada menteri yang terjerat kasus suap bantuan sosial itu, Adhie kemudian mengusulkan agar Juliari dieksekusi dengan hukuman suntik vaksin mematikan.

"Setelah Mensos penilep Bansos dieksekusi dengan suntik vaksin mematikan, @KPK_RI harus segera seret petinggi parpol yang terlibat berat. Ini memang korupsi paling brutal di muka bumi," demikian cuitan Adhie Massardi.

Mantan jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini meminta pada KPK untuk mengusut dugaan keterlibatan petinggi PDIP dalam korupsi Bansos penanganan virus corona baru (Covid-19).

KPK sejauh ini mengatakan akan membuka penyelidikan baru terkait keterlibatan dua politisi PDIP Herman Herry dan Ihsan Yunus.

Lembaga antirasuah itu beberapa hari lalu melakukan pengembangan dari penangkapan Juliari. Sejauh ini KPK sudah melakukan penggeledahan ke kediaman orang tua politisi PDIP Ihsan Yunus dan stafnya di Bekasi.

Beberapa saksi yang telah diperiksa merupakan berasal dari perusahaan yang diduga terafiliasi dengan dua anggota DP PDIP, yaitu Herman Herry dan Ihsan Yunus.

Berdasarkan data dari Koran Tempo, terdapat beberapa kantor perusahaan telah digeledah penyidik KPK. Perusahaan tersebut diduga terafiliasi dengan Herman Herry yang memperoleh 7,6 juta paket bansos senilai Rp 2,1 triliun.

Juliari sendiri diduga menerima fee sebesar Rp 10 ribu per paket sembako dari nilai Rp 300 ribu per paket.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Naik 23,1 Persen, Realisasi Belanja Pemerintah Capai Rp427,6 T pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:56

Ketua DPRD DKI Komplain Anggaran Kelurahan 5 Persen Kegedean

Jumat, 26 April 2024 | 15:54

Samsung Luncurkan Pengisi Daya Port Ganda 50W, Dibanderol Rp1,2 Jutaan

Jumat, 26 April 2024 | 15:29

World Water Forum ke-10, Momentum bagi Indonesia Perbaiki Insfastruktur Air

Jumat, 26 April 2024 | 15:26

Legislator Senayan Pasang Badan untuk Pelanggan Korban Telkom

Jumat, 26 April 2024 | 15:25

TPDI: Aset Korupsi Jangan Jadi Bancakan

Jumat, 26 April 2024 | 15:18

APBN RI Surplus Rp8,1 Triliun pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:14

Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum

Jumat, 26 April 2024 | 15:07

Laku Keras, Mobil Xiaomi SU7 Amankan 75.723 Pesanan

Jumat, 26 April 2024 | 15:05

Penuhi Kebutuhan Darah, Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor

Jumat, 26 April 2024 | 15:01

Selengkapnya