Berita

Bendera China dan Amerika Serikat/Net

Dunia

Pemerintahan Biden Kecam Sanksi China Kepada 28 Mantan Pejabat Trump

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 12:07 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sanksi yang diberikan oleh China terhadap mantan pejabat pemerintahan Donald Trump saat pelantikan Presiden Joe Biden merupakan upaya memecah belah.

Begitu yang disampaikan oleh jurubicara Dewan Keamanan Nasional AS, Emily Horne dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters pada Kamis (21/1).

"Menerapkan sanksi ini pada Hari Pelantikan tampaknya upaya untuk memainkan perpecahan partisan," ujar Horne.


"Warga Amerika dari kedua belah pihak harus mengkritik langkah yang tidak produktif dan sinis ini. Presiden Biden berharap dapat bekerja dengan para pemimpin di kedua belah pihak untuk memposisikan Amerika untuk mengalahkan China," tambahnya.

Setelah Biden dilantik sebagai presiden, Kementerian Luar Negeri China mengumumkan sanksi untuk mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan 27 pejabat tinggi AS lainnya yang berada di bawah kepemimpinan Trump.

Kementerian Luar Negeri China menyebut Pompeo dan pejabat lainnya telah merencanakan, mempromosikan, dan melaksanakan langkah-langkah yang menganggu.

Sanksi yang diberikan kepada mereka adalah larangan untuk memasuki China dan pembatasan melakukan bisnis dengan entitas China.

Sanksi itu diberlakukan China setelah Pompeo menyebut China telah melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap minoritas Uighur di Xinjiang.

Pengganti Pompeo, Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah menyatakan satu suara atas penilaian tersebut.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya