Berita

Kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh/Net

Dunia

Menlu Bangladesh: Repatriasi Rohingya Dimulai Kuartal Kedua Tahun Ini

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 11:46 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Bangladesh akan memulai proses repatriasi pengungsi Rohingya pada tahun ini setelah Myanmar menyetujuinya.

Dalam pertemuan tripartit yang difasilitasi oleh China pada Selasa (19/1), Bangladesh dan Myanmar setuju untuk memulai proses repatriasi, meski belum memastikan kerangka waktunya.

Pertemuan itu dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Chinna Luo Zhaohui, Menteri Luar Negeri Bangladesh Masud bin Momen, dan Wakil Menteri Kerjasama Internasional Myanmar Hau Do Suan.

"Kami perkirakan ini akan dimulai pada kuartal kedua (tahun ini)," ujar Momen, seperti dikutip Arab News.

"Kami membahas memulai repatriasi Rohingya pada kuartal pertama. Tapi Myanmar mengatakan ada masalah terkait logistik dan pengaturan fisik, sehingga menangani itu akan memakan waktu," lanjutnya.

Upaya untuk merepatriasi lebih dari 1,1 juta pengungsi Rohingya yang saat ini tinggal di kamp-kamp di Cox's Bazar bukan kali pertama dilakukan.

Upaya repatriasi serupa pernah dicanangkan oleh pihak-pihak terkait pada November 2018 dan Agustus 2019. Namun para pengungsi menolak kembali dengan alasan masalah keamanan.

"Kami gagal dalam dua upaya terakhir. Kami ingin sukses kali ini. Saya sangat optimis," lanjut Momen.

Bangladesh menyebut telah berkoordinasi dengan badan pengungsi PBB, UNHCR, untuk melakukan repatriasi pada 84 ribu pengungsi Rohingya.

Tetapi selama pertemuan tripartit, Myanmar menyebut proses repatriasi dimulai dengan hanya 42 ribu pengungsi.

"Kami menegaskan angka itu tidak penting di sini. Yang penting adalah masalah kepercayaan di antara orang Rohingya sendiri," jelas Momen.

Rincian mengenai repatriasi pengungsi Rohingya akan dibahas oleh Bangladesh dan Myanmar pada awal Februari.

Komisaris Komisi Bantuan dan Pemulangan Pengungsi pemerintah Bangladesh di Cox's Bazar, Shah Rezwan Hayat mengatakan pihaknya siap untuk proses repatriasi setelah tanggal disepakati.

"Kami memiliki segala macam persiapan fisik untuk kelancaran proses pemulangan. Dua titik transit telah disiapkan sepenuhnya selama upaya sebelumnya," ucapnya.

Sementara itu, menurut pengamat hubungan internasional dari Universitas Dhaka, Prof Delwar Hossain, sebuah satuan tugas khusus perlu dibentuk untuk proses repatriasi tersebut guna membangun kepercayaan di antara para pengungsi.

“PBB harus dilibatkan dalam proses repatriasi untuk menciptakan kepercayaan di antara Rohingya,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya