Berita

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo/Net

Dunia

Kedubes China Di AS Minta Pompeo Berhenti Sebarkan Fitnah Soal Genosida Etnis Uighur

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 07:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kedutaan Besar China di Amerika Serikat angkat bicara terkait pernyataan terbaru Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo soal isu Uighur di Xinjiang.

Dalam pernyataannya, kedubes mendesak pihak AS untuk berhenti menyebarkan disinformasi terkait Xinjiang China dan tidak ikut campur dalam urusan internal negara mereka.

Sebelumnya, Pompeo dalam sebuah pernyataan pada Selasa (19/1) yang dirilis situs resmi Kementerian Luar Negeri AS, di mana dia mengatakan bahwa China telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida terhadap Uighur dan etnis minoritas lainnya.


"Pernyataan itu mengabaikan fakta dan membuat serangan tidak berdasar terhadap kebijakan pemerintah China di Xinjiang," kata juru bicara tersebut, seraya menambahkan bahwa pihak China mengungkapkan keprihatinannya yang kuat dan sangat menentang pernyataan Pompeo, seperti dikutip dari CGTN, Rabu (20/1).

"Klaim genosida di Xinjiang hanyalah kebohongan," juru bicara menekankan, seraya menyebutnya sebagai 'lelucon' yang digunakan untuk mendiskreditkan China.

Menurut juru bicara tersebut, dari tahun 2010 hingga 2018, populasi etnis minoritas di Xinjiang tumbuh 2,87 juta atau 22,14 persen.

Sementara, populasi Uighur meningkat dari 10,17 juta menjadi 12,72 juta, naik 2,55 juta atau 25 persen, jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan 14 persen yang ditunjukkan oleh seluruh populasi Xinjiang.

"Dengan menyebarkan banyak disinformasi di Xinjiang, beberapa orang di AS berupaya menyebarkan perselisihan dalam hubungan etnis Xinjiang, melemahkan stabilitas sosial, menghambat pembangunan lokal dan menyesatkan komunitas internasional," kata juru bicara tersebut.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya