Berita

Pembalakan hutan/Net

Nusantara

Data Lapan: Hutan Di Kalsel Menyusut 129 Ribu Hektare Dan Perkebunan Meluas 219 Ribu Hektare

RABU, 20 JANUARI 2021 | 09:55 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penyebab banjir di Kalimantan Selatan terus menjadi perdebatan. Ini karena luas cakupan banjir yang menggenang di 10 kabupaten/kota, sementara Presiden Joko Widodo sebatas menyebut penyebab banjir adalah intensitas curah hujan yang tinggi.

Tim tanggap darurat bencana di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) membeberkan bahwa dalam kurun 10 tahun terakhir terjadi pengurangan luas area hutan primer dan sekunder yang signifikan di Kalimantan Selatan.

Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh di Lapan, Rokhis Khomarudin menjelaskan bahwa di rentang tahun 2010 hingga 2020 terjadi penurunan luas hutan sebesar 129 ribu hektare. Di mana hutan primer berkurang sebesar 13 ribu hektare dan hutan sekunder 116 ribu hektare.

Selain itu, sawah dan semak belukar masing-masing 146 ribu hektare dan 47 ribu hektare.

Tidak hanya itu, Lapan juga merekam bahwa area perkebunan meluas cukup signifikan yaitu 219 ribu hektare.

"Perubahan penutup lahan dalam 10 tahun ini dapat memberikan gambaran kemungkinan terjadinya banjir di DAS Barito, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk mendukung upaya mitigasi bencana banjir di kemudian hari," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan, M. Rokhis Khomaruddin kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Namun demikian, Rokhis tidak memungkiri bahwa curah hujan pada 12 hingga 13 Januari 2020 memang sangat lebat di Kalsel.

Sementara itu, data Lapan juga menyebutkan bahwa total area perkebunan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito kini mencapai 650 ribu hektare. Sedangkan luas hutan di DAS tersebut mencapai 4,5 juta hektare. Artinya, perkebunan telah menghabiskan 12 hingga 14 persen dari keseluruhan area.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya