Berita

Tentara Soviet di Kota Baku saat peristiwa pembantaian Januari 1990/Net

Histoire

Januari Hitam Di Tanah Azerbaijan

RABU, 20 JANUARI 2021 | 06:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sabtu yang kelam di bulan Januari 31 tahun yang lalu. Azerbaijan yang terengah dalam upaya mempertahankan kedaulatannya harus berhadapan dengan kekejaman tentara Soviet yang menyerang  kota-kota besar di negara itu dan membunuh ratusan warga dalam peristiwa yang disebut sebagai Januari Hitam.

Catatan kelam itu tidak akan pernah terlupakan. Qara Yanvar dalam bahasa Azerbaijan atau Pembantaian Januari, terjadi pada 20 Januari 1990, di sebuah Sabtu pagi yang mendadak hingar oleh suara tank, senapan, jeritan minta tolong, dan keriuhan yang sangat mengerikan, ketika 26.000 tentara Soviet menyerang beberapa kota secara brutal.

Baku di dini hari itu menyajikan pemandangan yang mengerikan, jalanan berlumuran darah, alun-alun kota yang berantakan, sisa-sisa mayat, mobil yang hancur, rumah-rumah yang penuh peluru dan aspal.


Itu adalah guncangan yang tragis bagi rakyat Azerbaijan, seperti dilaporkan dalam catatan sejarah, dikutip dari Jerusallem Post.

Sebanyak 147 warga sipil meninggal dunia sementara 800 orang lainnya mengalami luka-luka, dan lima dinyatakan hilang. Penyerangan terjadi di mana-mana, tidak hanya di Kota Baku.

Bagi Soviet, serbuan dan penyerangan terhadap penduduk sipil hari itu telah sesuai dengan keadaan darurat selama pembubaran Uni Soviet. Sementara bagi Azerbaijan, itu adalah air mata darah.

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet Mikhail Gorbachev dan Menteri Pertahanan Dmitry Yazov menegaskan bahwa undang-undang militer diperlukan untuk menggagalkan upaya gerakan kemerdekaan Azerbaijan yang akan menggulingkan pemerintah Azerbaijan Soviet.

Selain ingin membebaskan diri dari Uni Soviet yang nyaris runtuh, agresi ini juga dipicu oleh perselisihan atas kepemilikan wilayah dengan Armenia yang membuat sekitar 300 ribu orang Azerbaijan terusir dari tanah mereka pada 1988.

Intervensi militer tersebut, bagi Azerbaijan, merupakan yang paling mengerikan dibandingkan beberapa operasi pasukan Tentara Soviet lainnya, seperti di Almaty pada 1986, di Tbilisi pada 1989, serta di Vilnius pada 1991.

Satu tahun selepas peristiwa berdarah itu, Azerbaijan mengumumkan kemerdekaannya dari Uni Soviet setelah 70 tahun berada di bawah penindasan, disusul dengan runtuhnya Uni Soviet di tahun yang sama.

Meski itu adalah peristiwa kelam, tanggal  20 Januari 1990 menjadi lembaran sejarah kepahlawanan dalam  perjuangan kemerdekaan dan keutuhan wilayah Azerbaijan.

Putra-putri Azerbaijan tewas pada tanggal 20 Januari 1990 saat mempertahankan kemerdekaan negara mereka.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya