Turkmenistan dilaporkan telah mendaftarkan vaksin Sputnik-V buatan Rusia, meskipun negara tersebut mengklaim tidak memiliki satu pun virus corona.
Informasi pendaftaran itu diketahui dari pernyataan resmi Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) pada Senin (18/1). Ini menjadikan Turkmenistan sebagai negara pertama di Asia Tengah yang mendaftarkan vaksin Sputnik V.
"Vaksin itu disetujui di bawah prosedur otorisasi penggunaan darurat tanpa uji klinis tambahan di Turkmenistan," kata RDIF dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (19/1).
Turkmenistan adalah satu-satunya negara di Asia Tengah yang belum melaporkan secara resmi satu pun infeksi virus corona ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pada bulan Agustus, WHO menyatakan keprihatinan atas peningkatan kasus pneumonia atipikal di Turkmenistan dan tidak berhasil mendesak Ashgabat untuk mengizinkannya mengatur tes virus corona independen di negara tersebut.
Hingga saat ini, pejabat Turkmenistan tetap berpegang pada statistik nol infeksi meskipun ada tanda-tanda wabah di penjara, sekolah, dan populasi umum karena rumah sakit semakin ramai, serta sejumlah besar kasus di negara tetangga.
RFE/RL melaporkan pada Selasa (19/1), banyak warga Turkmenistan melaporkan tetap tinggal di rumah meski sakit, khawatir perjalanan ke dokter dapat menginfeksi mereka, karena rumah sakit di sana diam-diam banyak merawat pasien yang melaporkan gejala mirip Covid-19.
Vaksin Sputnik-V Rusia telah secara resmi disetujui untuk digunakan di beberapa negara termasuk Aljazair, Argentina, Belarusia, Bolivia, Palestina, Paraguay, dan Venezuela.
