Berita

Seorang wanita memberi makan kucing-kucing di Tala, Siprus/Net

Dunia

Pandemi, Banyak Kucing Di Siprus Yang Ditelantarkan Pemiliknya Karena Ketiadaan Biaya Perawatan

SENIN, 18 JANUARI 2021 | 20:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Angka kucing yang terlantar di Siprus mengalami lonjakan selama pandemi. Sekitar 30 persen kucing peliharaan kini terlantar dan ditinggalkan oleh pemiliknya yang tidak sanggup lagi membiayai perawatannya karena kehilangan pekerjaan selama pandemi.

Para pekerja, ekspatriat, dan sebagain besar penduduk Siprus telah meninggalkan wilayah itu karena tekanan ekonomi akibat pandemik yang kian memburuk dan tidak membawa serta kucing mereka, seperti dilaporkan AFP, Minggu (17/1).

"Orang-orang, saat ini, tidak punya uang, dan mahal untuk membawa kucing ke negara lain - Anda harus membayar paspor, Anda harus membayar operator transportasi," kata Dawn Foote, 48, yang menjalankan pusat penyelamatan kucing di Tala.

Foote merasa sangat sedih. Penduduk setempat juga tidak memiliki uang untuk membeli makanan hewan atau tagihan dokter hewan.

Sekitar 800 kucing nampak berkeliaran di pekarangan Tala Cats, di tanah milik Biara Agios Neophytos. Sementara di tempat perlindungan kucing yang terletak di perbukitan indah dekat Paphos, di pulau Mediterania Siprus, para sukarelawan berupaya menyelamatkan kucing-kucing itu dengan segala keterbatasan.

"Ada peningkatan sekitar 30 persen dari kucing yang sebelumnya dimiliki dan dirawat pemiliknya. Para pemiliknya itu kini pergi meninggalkan pulau tanpa membawa kucingnya," Foote.

Sejak pemerintah memberlakukan penguncian nasional kedua mulai 10 Januari, banyak orang yang mulai menyerah. Ketika restoran ditutup, tempat di mana kucing-kucing bisa mendapatkan sisa makanan gratis, banyak relawan yang sengsara karena tidak tahu lagi dengan apa memberi makan kucing-kucing itu.

Sementara populasi kucing kian bertambah dan tidak ada lagi penampungan kucing yang bisa bertahan, pemerintah dihadapkan kepada program sterilisasi.

Namun, walau sterilisasi dipandang sebagai  kunci untuk mengendalikan populasi kucing liar, beberapa dokter hewan di Siprus menghadapi perjuangan berat karena terbatasnya biaya pendanaan negara untuk program sterilisasi itu, yang jumlahnya sekitar 75.000 euro (91.000 dolar AS) pada tahun lalu, menurut kementerian pertanian.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya