Berita

Peneliti senior gempa dan tsunami Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja/Net

Nusantara

Danny Hilman: Kesiapan Menghadapi Bencana, Riset Dan Mitigasi Serius

SABTU, 16 JANUARI 2021 | 23:31 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Tidak hanya memberikan keindahan, Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi 129 gunung api aktif dan diapit empat lempeng teknonik, juga membuatnya rentan terhadap sejumlah bencana alam. Mulai dari tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, hingga tsunami.

Terbaru, gempa bumi dengan magnitudo 6,2 mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB. Beberapa infrastruktur rusak parah akibat gempa dahsyat itu.

Data hingga per hari ini, Sabtu (15/01), BNPB mencatat total yang meninggal akibat gempa sebanyak 46 orang. Sementara total korban luka mencapai 826 jiwa.

Peneliti senior gempa dan tsunami Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, bicara soal gempa, tidak melulu soal gempa itu sendiri. Seperti, siklus gempa, titik lokasi, sumber, kekuatan, dan kedalaman.

Danny Hilman menjelaskan, selain pengetahuan dan pemahaman sumber bencana melalui riset yang serius, juga yang diperlukan adalah terkait mitigasi. Yaitu, mitigasi yang efektif sesuai dengan karakter sumber bencana, kondisi wilayah dan masyarakat.

"Misalnya kemarin (gempa Sulbar) kebanyakan korban itu kan karena rumah rusak, ambruk. Padahal, di seismic map Indonesia itu sudah kita publikasi, setiap wilayah itu sudah ada estimasi seberapa besar tekanan gempa, dan sudah ada aturan seberapa kuat struktur rumah yang dibangun," ucap dia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/1).

Riset dan mitigasi terkait gempa sangat diperlukan, dan harus dipikirkan dan dikerjakan secara bersama-sama. Jangan ada ego sektoral. Soal riset juga harus mendapatkan perhatian serius, jangan sampai terkendala masalah dana.

Menurut Danny Hilman, setiap wilayah di Indonesia memiliki karakter sumber gempa atau tsunami dan juga bahaya yang berbeda-beda. Keberagaman ini jelas harus diketahui dan dipahami sebaik-baiknya sehingga usaha mitigasi bencananya termasuk untuk Early Warning System (EWS) menjadi lebih sulit sehingga perlu program riset yang serius.

Di dalam seismic map Indonesia, ada sekitar 300-an titik sumber gempa. Jadi itu harus ada studi untuk mendata semua secara mendalam. Mana wilayah yang kira-kira berpotensi untuk berikutnya, sehingga mitigasinya bisa difokuskan kepada wilayah tersebut.

Masih menurut Danny Hilman, sampai saat ini belum ada studi untuk mengetahui kapan terjadi gempa, tapi kalau kita sudah siap, sudah melakukan identifikasi, sebetulnya tidak masalah.

Dia menyarankan untuk semua pemangku kepentingan terkait kegempaan, untuk bisa bekerja sama dengan baik.

Ada LIPI, Badan Geologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), termasuk perguruan tinggi, kesadaran masyarakat, dan partisipasi media.

Jangan seperti sekarang, lanjut Danny Hilman, ribut saat ada gempa. Tapi setelah sebulan dua bulan lupa lagi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya