Berita

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena/Net

Politik

Pimpinan Komisi IX: Meski Sudah Ada Vaksin, Pola Penanganan Kebijakan Pandemi Perlu Pembenahan

SABTU, 16 JANUARI 2021 | 13:26 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Seiring proses vaksinasi Covid-19 sudah mulai berjalan, upaya menegakkan protokol kesehatan untuk menekan angka kasus Covid-19 harus tetap dilakukan.

Sebab, vaksin bukanlah satu-satunya hal yang paling utama untuk mengentaskan pandemi Covid-19.

Begitu disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena saat menjadi narasumber dalam serial diskusi daring Smart FM bertajuk "Bagaimanapun Vaksin Sudah Dimulai", Sabtu (16/1).

"Vaksin ini bukan resep tunggal dan utama. Karena dia mengurus masih di wilayah hilir sebenarnya. Walaupun ini adalah aspek pencegahan karena ini dilakukan oleh temen-temen kesehatan," ujar Melki.

Atas dasar itu, Melki telah mengusulkan agar terus menerus ada perbaikan kebijakan yang komprehensif dalam menangani pagebluk virus corona. Hal itu dapat dilihat dari jumlah peningkatan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.

"Saat ini kami sudah mengusulkan sebenarnya adalah kita harus memperbaiki pola penanganan kebijakan pandemi Covid-19 di negeri ini secara komperhensif dari hulu ke hilir," tuturnya.

"Tapi, yang paling utama kalau kita melihat angka 3 hari berturut-turut ini. Kita mencetak hattrick 3 hari lalu 11 ribuan (kasus Covid-19), 2 hari lalu 11 ribuan, kemarin 12 ribuan. Spesimen kurang lebih 60 ribuan yang dicek. Bisa dibayangkan kalau kita punya pengecekannya ratusan ribu berarti kenaikannya juga pasti tinggi," sambungnya.

Menurut politikus Golkar ini, ketika vaksinasi tidak diikuti dengan protokol kesehatan maka persoalan di hulu akan tetap terjadi.

Selain itu, untuk mengatasi kondisi pandemi Covid-19 di tanah yang masih terjadi peningkatan juga tidak bisa hanya Pemerintah yang bekerja.

"Nah dengan kondisi semacam ini kita tidak lagi cuma bisa berharap dan mendorong hanya pemerintah saja yang bekerja. Apalagi hanya tenaga kesehatan saja yang bekerja di sektor hilir RS, puskesmas, dan lainnya," tandasnya.

Narasumber lain dalam diskusi daring tersebut yakni Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, Epidemiolog, University of North Carolina, USA Juhaeri Mukhtar, Senior Biostatistician, European Organisation for Research and Treatment of Cancer, EU Baktiar Hasan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya