Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Kembali Ke Fitrah Orde Reformasi

SABTU, 16 JANUARI 2021 | 09:58 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PADA hari Kamis, 21 Mei 1998, Presiden Soeharto memutuskan untuk berhenti dari jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia.

Pelengseran diri Pak Harto disambut antusias bahkan euforia oleh para pendukung Orde Reformasi menggantikan Orde Baru demi menyambut era demokrasi di masa depan yang diharapkan jauh lebih baik.

Orde Reformasi

Akibat sudah jenuh menghadapi segenap angkara murka korupsi, kolusi, nepotisme, otokrasi, demagogi, ingkar janji, fitnah serta iming-iming demokrasi yang dijanjikan Orde Reformasi maka saya mendukung gerakan Reformasi untuk menggantikan rezim Orba.

Setelah nyaris 23 tahun berlalu, mari kita simak kenyataan pada negeri kita masa kini.

Ternyata demokrasi yang dihadirkan Oref juga mendemokrasikan korupsi!

Di masa Oref korupsi bukan dilakukan oleh pejabat tertentu tetapi terbagi secara merata ke seluruh jajaran hirarki kepemerintahan dari yang teratas sampai ke yang terbawah.

Hanya beda bahwa di masa Oref, ambang batas jumlah dana yang dikorupsi makin membengkak sehingga minimal harus dalam nominal triliunan.

Di masa Oref demokrasi tidak pro kebebasan berpendapat akibat penguasa makin sensitif terhadap kritik sehingga rumah tahanan dan penjara diparati mereka yang berani mengkritik penguasa.

Kebebasan berpendapat ditasirkan sebagai kebebasan menghina dan memfitnah terutama oleh para buzzer dan influenser yang secara profesional mencari nafkah dengan menghina dan memfitnah pihak yang tidak disukai oleh pembayar menghina dan memfitnah dengan gelora semangat maju tak gentar membela yang bayar.

Di era Oref para parpol dibiarkan untuk mencari dana masing-masing secara mandiri sehingga serta merta para parpol menjadi mesin pencari uang untuk diri sendiri masing-masing.

Sistem parpol cari uang dengan sendirinya menghadirkan sindroma money-politisitis yang secara dahsyat menggairahkan korupsi di kalangan mereka yang memberhalakan duwit bukan sebagai alat namun justru tujuan mengabdikan diri kepada negara, bangsa dan rakyat.

Pada kenyataan DPR adalah DPP sebagai akronim Dewan Perwakilan Parpol.

Demokrasi

Menurut hasil penelitian dan pembelajaran Pusat Studi Kelirumologi gejala buruk yang merundung negeri tercinta pada hakikatnya bukan kekeliruan apa yang disebut sebagai demokrasi yang sekedar merupakan sebuah sistem yqang dibuat oleh manusia.

Pada hakikatnya demokrasi bukan tujuan tetapi sekedar alat untuk mencapai tujuan yang jauh lebih adiluhur.

Yang berdosa bukan sistem yang sekedar buatan manusia namun jelas manusia yang memberhalakan sistem bukan sebagai alat namun malah tujuan.

Maka demokrasi yang pada hakikatnya sekedar alat alih-alih menyejahterakaan rakyat malah secara politis dan ekonomis menyejahterakan penguasa sambil menyengsarakan rakyat dengan angkara murka politik menggerogoti pilar-pilar peradaban bangsa Indonesia.

Alhasil alih-alih fastabiqul khoirot berlomba berbuat kebaikan maka tanpa sadar bangsa Indonesia justru melakukan tanasaud dunya berlomba berbuat keburukan.

InsyaAllah, setelah Corona berlalu bangsa Indonesia berkenan kembali ke fitrah perjuangan Orde Reformasi yaitu fastabiqul khoirot, berlomba berbuat kebaikan. Merdeka!

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya