Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Takut Ditinggalkan Pengguna, WhatsApp Lancarkan Rayuan: Lokasi Dan Kontak Anda Aman, Tidak Kami Bagikan Ke Facebook

SABTU, 16 JANUARI 2021 | 09:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Raksasa aplikasi perpesanan WhatsApp akhirnya menunda pembaruan kebijakan privasi barunya hingga 15 Mei mendatang. Pengumuman tersebut disampaikan perusahaan pada Jumat (15/1) waktu setempat

Aplikasi perpesanan milik Mark Zuckerberg itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada informasi yang salah yang 'menyebabkan kekhawatiran' setelah pengguna mulai beralih ke alternatif karena aturan kebijakan privasi barunya memaksa mereka untuk menerima berbagi data pribadi dengan perusahaan Facebook.

"Kami akan selalu melindungi percakapan pribadi Anda dengan enkripsi ujung-ke-ujung, sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat melihat pesan pribadi ini," katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (16/1).

"Kami juga tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan dan kami tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook," lanjut pernyataan tersebut.

Mereka juga mencatat bahwa pembaruan baru tidak akan mengubah sistem pesan.

"Sebaliknya, pembaruan tersebut mencakup opsi baru yang harus dimiliki orang untuk mengirim pesan ke bisnis di WhatsApp, dan memberikan transparansi lebih lanjut tentang cara kami mengumpulkan dan menggunakan data," perusahaan menambahkan.

Ini menyoroti bahwa pembaruan tidak mengubah kemampuan WhatsApp untuk berbagi data dengan Facebook. Itu sekaligus menggarisbawahi bahwa akun pengguna tidak akan ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari.

"Kami juga akan melakukan lebih banyak untuk menjernihkan kesalahan informasi tentang bagaimana privasi dan keamanan bekerja di WhatsApp," katanya.

"Kami jelas kepada orang-orang secara bertahap untuk meninjau kebijakan dengan kecepatan mereka sendiri sebelum opsi bisnis baru. tersedia pada 15 Mei," tambahnya.
Sejak WhatsApp mengumumkan aturan privasi baru, banyak pengguna di seluruh dunia mulai beralih ke aplikasi perpesanan alternatif lain seperti Signal dan Telegram.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya