Berita

Tiga Presidium KAMI, Rochmat Wahab, Gatot Nurmantyo, dan Din Syamsuddin/Net

Politik

KAMI: Mereka Yang Kritis Harusnya Dilindungi, Bukan Dipenjarakan

SELASA, 12 JANUARI 2021 | 14:05 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Niatan pemerintah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dinilai telah menabrak semangat, nilai-nilai, dan kejuangan kemerdekaan Indonesia.

Penilaian ini disampaikan oleh Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Rochmat Wahab saat menggelar konferensi pers Tatapan Indonesia 2021 bertajuk "Negara dan Bangsa Indonesia Dalam Kondisi Bahaya”, Selasa (12/1).

Dia mencatat, indeks demokrasi dengan angka kebebasan sipil 5,59 diperkirakan akan makin menurun pada tahun 2021. Catatan itu memperlihatkan betapa kekuasaan membungkam hak berbicara dan berorganisasi warga negara, sebagai hak dasar warga negara yang dijamin UUD 1945.


“Mereka yang menyampaikan aspirasi dan kritis terhadap pemerintah, yang harusnya dilindungi, justru diperkarakan dan dipenjarakan,” terangnya.

Bagi KAMI, pemerintah terlihat telah bekerja dengan kepalsuan pencitraan kekuasaan. Seolah mereka bekerja untuk rakyat, namun realitanya kekuasaan didayagunakan hanya untuk diri dan kelompok sendiri, sesuai ego politik dan kepentingan oligarki, bersama koalisi partai politik yang terus menerus menggerus kedaulatan rakyat.

Perilaku politik yang korup dan meningginya perilaku otoriterianisme adalah wajah buruk kekuasaan saat ini.

Dalam kaitan ini, Rochmat menilai bahwa gagasan masa kepemimpinan presiden menjadi tiga periode adalah suatu contoh gagasan yang mengarah kepada absolutisme kekuasaan.

“Ini sangat berbahaya bagi kehidupan kebangsaan,” tegasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya