Berita

Twitter/Net

Dunia

Twitter Tangguhkan 70 Ribu Akun Terkait Teori Konspirasi QAnon

SELASA, 12 JANUARI 2021 | 13:09 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebanyak lebih dari 70 ribu akun Twitter telah di-suspend karena dianggap berbagi konten berbahaya terkait teori konspirasi QAnon.

Twitter pada Senin (11/1) mengumumkan, mulai melakukan pembersihan pada Jumat (8/1), setelah akun Presiden Donald Trump ditangguhkan secara permanen karena dianggap menghasut kekerasan dalam insiden di Capitol Hill pada Rabu (6/1).

"Sejak Jumat, lebih dari 70 ribu akun telah ditangguhkan sebagai hasil dari upaya kami, dengan banyak contoh dari satu individu yang mengoperasikan banyak akun," kata Twitter, seperti dikutip AFP.


"Akun ini terlibat dalam berbagi konten berbahaya terkait QAnon dalam skala besar dan terutama didedikasikan untuk penyebaran teori konspirasi ini di seluruh layanan," tambahnya.

Teori konspirasi QAnon meyakini bahwa Trump sedang melancarkan perang rahasia melawan elite yang melakukan kejahatan internasional, pedofil, serta pemuja setan.

Setelah insiden kerusuhan di Capitol Hill, perusahaan media sosial seperti Twitter dan Facebook memperketat diri untuk menghentikan risiko kekerasan di masa depan, khususnya menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari.

Kerusuhan di Capitol Hill terjadi ketika massa pendukung Trump merangsek masuk ke gedung parlemen untuk menghentikan Kongres yang akan mengesahkan kemenangan Biden.

Sejumlah pihak meyakini jika Trump berperan dalam kerusuhan itu karena mengeluarkan ajakan di media sosial kepada para pendukungnya untuk berkumpul di Capitol.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya