Berita

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in/Net

Dunia

Upaya Diplomasi Moon Jae-in Dengan Korea Utara: Kami Akan Duduk Bersama Untuk Perdamaian Di Semenanjung Korea

SELASA, 12 JANUARI 2021 | 08:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Korea Selatan (Korsel) menyatakan komitmennya untuk segera mengakhiri kebuntuan antar-Korea dan akan duduk bersama Korea Utara (Korut) untuk membahas kerja sama.

Presiden Moon Jae-in, dalam pidatonya di Cheong Wa Dae pada Senin (11/1) mengatakan, jelang ulang tahun ke-30 dari keanggotaan simultan kedua Korea di PBB, Korea Selatan dan Utara harus bergandengan tangan untuk membuktikan bahwa perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea bermanfaat bagi komunitas internasional.

Moon juga menyampaikan keinginan dan harapannya dalam memperkuat aliansi Korea Selatan-AS sejalan dengan berjalannya pemerintahan Joe Biden.


"Merupakan tugas kami untuk meneruskan Semenanjung Korea tanpa perang dan senjata nuklir kepada generasi berikutnya. Sejalan dengan peluncuran pemerintahan Biden AS, pemerintah akan memperkuat aliansi Korea Selatan-AS dan melakukan upaya terakhir untuk mencapai perubahan besar dalam dialog AS-Korea Utara dan antar-Korea yang terhenti," kata Moon, seperti dilaporkan oleh Korea Times, Senin (11/1).

Moon berharap, dengan duduk bersama berdampingan, maka Korsel dan Korut dapat ikut serta dalam dialog regional untuk kesehatan termasuk penanganan Covid-19, yang saat ini tengah mewabah di hampir semua negara di dunia.

"Ketika kerja sama semakin luas, kita dapat mengambil langkah maju dalam persatuan. Penggerak utama proses perdamaian di Semenanjung Korea adalah dialog dan kerja sama yang saling menguntungkan. Kesediaan kita untuk berbicara kapan pun di mana pun tetap tidak berubah, meskipun tidak saling bertatap muka," kata Moon.

Pernyataan Moon muncul setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bahwa hubungan antar-Korea kembali ke keadaan sebelum pertemuan dirinya dengan Moon Jaein di perbatasan Panmunjeom, April 2018.

Selama Kongres Partai Buruh, Kim mengecam Korea Selatan karena menawarkan kerjasama di bidang kesehatan dan pariwisata yang dianggapnya 'tidak penting'. Kim menggarisbawahi fokusnya pada peningkatan ekonomi.

Pyongyang juga telah berjanji untuk membawa pengembangan senjata nuklirnya ke tingkat berikutnya, terlepas dari janjinya untuk denuklirisasi dalam pertemuan Kim dengan Moon dan Presiden AS Donald Trump, yang sebenar lagi akan mengakhiri masa tugasnya.

Terkait pendekatan yang dilakukan Korsel ini, Choi Jin, direktur Presidential Leadership Institute di Seoul, menilai variabel dalam hubungan antar-Korea di fase akhir kepresidenan tidak terlalu efektif karena dapat menyebabkan kontroversi politik.  

"Sulit untuk mengharapkan terobosan besar dalam hubungan antar-Korea pada saat ini. Dengan pemerintahan Biden yang baru, sulit untuk mengharapkan diplomasi top-down gaya Trump di Semenanjung Korea,"  katanya kepada Korea Times.

Namun, pemerintah tetap berharap menemukan suatu terobosan baru yang akan mendorong upaya Moon menghidupkan dialog antar-Korea.

Para veteran Partai Demokrat Korea yang berkuasa seperti Sul Hoon memperkirakan kemungkinan kunjungan balasan Kim ke Korea Selatan pada tahun ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya