Berita

Rizal Ramli/RMOL

Politik

Rizal Ramli: Jokowi Geram Subsidi Pupuk Rp 33 Triliun?

SELASA, 12 JANUARI 2021 | 01:09 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ekspresi heran, terkejut, jengkel atau geram belakangan sering muncul dari sosok Presiden Joko Widodo.

Salah satunya, soal pupuk bersupsidi. Presiden Jokowi mempertanyakan implikasi pada negara dari penyaluran subsidu pupuk senilai Rp 33 triliun.

"Saya jadi ingat soal pupuk. Berapa puluh tahun kita subsidi pupuk. Setahun berapa subsidi pupuk? Berapa bu Menteri Keuangan? Rp 30 triliun? Rp 33 triliun seinget saya," kata Jokowi pembukaan rapat kerja nasional pembangunan pertanian tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1).

"Return-nya apa? Apakah produksi melompat naik? Saya tanya kembaliannya (ke negara) apa? Kalau (subsidi sudah disalurkan) 10 tahun, sudah Rp 330 triliun. Itu angka yang besar sekali," kata Jokowi dengan nada tinggi.

Pernyataan Jokowi itu pun menjadi pertanyaan tersendiri bagi ekonom senior, Rizal Ramli. Dia merasa heran, tidak ada yang mengingatkan Jokowi dengan pernyataan yang dinilainya keliru.

"Kok ndak ada yang ngingetin bahwa itu 'false argument', Jokowi geram subsidi pupuk Rp 33 T?" cuit Rizal di akun Twitternya.

Bagi Rizal, tidak tepat Jokowi mempertanyakan kembalian dari petani atas subsidi pupuk pada negara.

Pasalnya, Jokowi seharusnya paham bahwa produksi padi yang kian turun akan semakin anjlok tanpa ada bantuan subsidi.

"Itu pertanyaan salah arah, produksi padi tanpa subsidi akan lebih anjlok lagi. Karena ratio harga dasar gabah terhadap pupuk non-subsidi kurang dari 1," pungkasnya.

Sebagai catatan, mengacu data Kementerian Pertanian (Kementan), pada 2017, Kementan mengalokasikan subsidi Rp 31,33 triliun untuk program subsidi pupuk bagi petani dengan perhitungan subsidi Rp 3.010 per kilogram.

Pada 2018, anggaran subsidi pupuk turun menjadi sebesar Rp 28,5 triliun. Kemudian, pada 2019 Kementan mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton dengan anggaran sebesar Rp 29 triliun dan 2020 alokasi pupuk subsidi 2020 menjadi sebanyak 8,9 juta ton atau senilai Rp 29,7 triliun.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya