Menteri Kesahatan, Budi Gunadi Sadikin/Repro
Jumlah kasus positif aktif yang meningkat dalam kurun waktu dua bulan belakangan menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah, karena harus bisa menyediakan tempat tidur pasien di rumah sakit.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pemerintah akan selalu memastikan tempat tidur pasien Covid-19 bisa dipenuhi.
Namun dia menekankan, dari total kasus positif aktif Covid-19 yang tercatat, tidak semuanya yang akan dirawat di rumah sakit. Penjelasan ini dia tegaskan karena ada beberapa kekhawatiran dari masyarakat tentang katerisian tempat tidur
(bed occupancy rate/BOR) sudah penuh.
"Jumlah tempat tidur yang digunakan untuk merawat di rumah sakit hitung-hitungannya sederhana. Adalah 30 persen dari kasus aktif," ujar Budi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/1).
Sebagai contoh, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mensimulasikan penghitungan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dari kasus aktif di bulan November yang mencapai 50 ribu dan bulan Januari 120 ribu.
"Jadi, dengan hitung-hitungan tadi di bulan November kita hanya butuh 15 ribu atau 30 persen dari 50 ribu tempat tidur, sekarang butuhnya 36 ribu 30 persen dari 120 ribu," terangnya.
Oleh karena itu, Budi memastikan jumlah tempat tidur untuk memenuhi pasien Covid-19 yang harus diisolasi di rumah sakit dengan jumlah yang tercatat sekarang, yaitu mencapai 123.636 orang.
"Jadi dalam waktu satu bulan kita harus menambah jumlah tempat tidur pasien Covid dari 15 ribu ke 36 ribu. Ini masalah yang akan kita hadapi Minggu ini, Minggu depan sampai akhir Januari atau awal Februari," demikian Budi Gunadi Sadikin.