Berita

Kerusuhan di Capitol Hill/Net

Dunia

Sehari Sebelum Kerusuhan, Asosiasi Jaksa Agung Republik Kirim Robocall Ajakan Untuk Warga Memprotes Di Capitol Hill

MINGGU, 10 JANUARI 2021 | 07:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kerusuhan di Capitol Hill, Washington DC pada Rabu (6/1) menjadi kenangan buruk bagi demokrasi Amerika Serikat (AS). Tidak hanya itu, insiden tersebut juga memakan lima korban jiwa.

Dalam proses pengusutan insiden tersebut ditemukan, sehari sebelum kerusuhan, para jaksa agung dari Partai Republik meminta para pendukung Presiden Donlad Trump untuk berkumpul melakukan aksi.

Permintaan tersebut disampaikan lewat sebuah panggilan suara di telepon oleh Asosiasi Jaksa Agung Republik (RAGA), yang terdiri dari beberapa penegak hukum di Amerika.

"Pada pukul 1 siang, kami akan berkumpul ke gedung Capitol dan meminta Kongres untuk menghentikan pencurian," kata sebuah suara dalam panggilan telepon itu, seperti dikutip Business Insider.

Bukan hanya satu kelompok ternyata yang mengirim panggilan tersebut. Badan penggalangan dana, the Rule of Law Defense Fund (RLDF), juga menyebarkan robocall kepada orang-orang, mendesak mereka pergi ke Capitol pada 6 Januari.

Menurut NBC News, tidak ada seruan untuk menyerbu gedung Capitol dalam panggilan suara itu. Kekerasan pun tidak dianjurkan.

Jaksa Agung Alabama Steve Marshall yang bertanggung jawab atas RLDF mengatakan dia tidak menyadari panggilan itu keluar.

"Saya tidak mengetahui keputusan tidak sah yang dibuat oleh staf RLDF sehubungan dengan unjuk rasa pekan ini," kata Marshall.

"Meskipun saat ini beralih ke peran saya sebagai ketua RLDF yang baru terpilih, tidak dapat diterima bahwa saya tidak diajak berkonsultasi atau diberitahu tentang keputusan itu. Saya telah mengarahkan tinjauan internal atas masalah ini," tambahnya.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif RAGA Adam Piper.

"Asosiasi Jaksa Agung Republik dan Dana Pertahanan Negara Hukum tidak terlibat dalam perencanaan, sponsor, atau pengorganisasian acara hari Rabu," tegas Piper.

Kerusuhan yang dimulai setelah Trump mendorong para pendukungnya untuk memprotes hasil pemilu. Para perusuh menyerbu gedung Capitol ketika anggota parlemen bertemu di dalam untuk mengesahkan hasil pemilihan presiden 2020.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Bos Sinar Mas Franky Widjaja Dipolisikan Perkara Sepele

Kamis, 30 Mei 2024 | 00:06

Tanggapan SYL soal Biduan Nayunda: Dia Teman Cucu, Saya 70 Tahun, Ada Hal Apa?

Rabu, 29 Mei 2024 | 23:39

Bamsoet Terima Aspirasi Usulan Bupati dan Walikota Orang Asli Papua

Rabu, 29 Mei 2024 | 23:04

MA Gantung Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren

Rabu, 29 Mei 2024 | 23:01

Awas, Framing Tanpa Fakta di Kasus Timah Bisa Kena UU ITE

Rabu, 29 Mei 2024 | 22:49

Pedangdut Nayunda Akui Terima Berbagai Aset Hingga Kue Ulang Tahun dari SYL

Rabu, 29 Mei 2024 | 22:48

Temui AHY, Muzakir Manaf Bahas Pilkada Aceh 2024 Hingga Lahan untuk Eks Kombatan

Rabu, 29 Mei 2024 | 22:40

Wapres Ma’ruf Amin Lepas Keberangkatan Jemaah Calon Haji Aceh Besar

Rabu, 29 Mei 2024 | 22:26

Diputus Kerja Sepihak, Karyawan Perusahaan Asuransi Bawa ke Ranah Hukum

Rabu, 29 Mei 2024 | 22:19

Jelang Idul Adha 2024, Pemkab Muratara Pantau Ketat Kesehatan Hewan Kurban

Rabu, 29 Mei 2024 | 22:14

Selengkapnya