Berita

Abu Bakar Ba'asyir/Net

Dunia

Media Asing Soroti Pembebasan Ba'asyir: Para Penyintas Bom Bali Ungkap Kemarahan Dan Rasa Sakitnya

SABTU, 09 JANUARI 2021 | 09:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir menyeret luka kenangan yang menyakitkan bagi para penyintas bom Bali dan keluarga dari 88 warga Ausralia yang tewas akibat ledakan bom pada 2002 itu.

Salah satunya adalah Jan Laczynski, 51 tahun. Sebelum kejadian dia minum dengan teman-temannya di Sari Club sebelum terbang kembali ke Australia. Beberapa jam kemudian, lima temannya termasuk di antara ratusan orang yang terbunuh ketika serangkaian bom besar mengoyak distrik itu.

"Itu sangat menyakitkan saya. Saya ingin keadilan ditegakkan," kata Laczynski kepada AFP.


Ia mengatakan, sementara para korban belum pulih, masih menjalani operasi serta perawatan luka-lukanya dan sebagian kehilangan anggota tubuhnya, pelaku malah sudah dibebaskan.

"Masih ada orang, bahkan minggu depan menjalani operasi untuk luka bakar mereka. Orang-orang masih dalam keadaan menderita," katanya.

Laczynski mendesak pihak berwenang untuk memastikan Ba'asyir tidak diberikan platform apa pun untuk menyebarkan pesan kekerasannya.

"Dia tidak berubah (meskipun sudah) dipenjara, (bahkan) jika ada yang lebih buruk," kata pria Australia itu.

"Dia akan selalu memberitakan kejahatannya dan kejahatan ini harus dihentikan," tegasnya.

Korban lain, Thiolina Ferawati Marpaung, menderita luka mata permanen setelah terkena kaca akibat ledakan dahsyat, yang juga menewaskan puluhan warga Indonesia dan wisatawan dari lebih dari 20 negara, seperti dikutip dari AFP.

"Pembebasannya membuat saya tidak nyaman," katanya. "Saya berharap pihak berwenang akan mengawasinya dengan cermat."

Diberitakan RMOL sebelumnya, Abu Bakar Ba'asyir telah dibebaskan pada Jumat pagi (8/1) dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Ia langsung dibawa ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Suarakarta, Jawa Tengah.

Ulama berusia 83 tahun itu resmi keluar setelah mendekam di penjara selama 10 tahun dari masa hukuman 15 tahun, karena mendapat remisi selama 55 bulan.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan kebebasan Bashir adalah hal yang menyakitkan bagi 88 keluarga dan teman Australia yang tewas dalam pemboman Bali.

“Kami telah menyampaikan keprihatinan melalui Kedutaan Besar Jakarta bahwa orang-orang seperti itu harus dicegah untuk menghasut orang lain. Kami akan terus menelusuri masalah tersebut,” kata Morrison dikutip dari SBS.

Pakar Universitas Nasional Australia Gregory Feeley percaya bahwa ulama radikal itu tidak mungkin menjadi ancaman lebih besar bagi keamanan Indonesia.

“Dia sudah tua dan kesehatannya buruk. Dia tidak berhubungan dengan lingkaran jihadis. Dia juga diawasi secara ketat oleh pihak berwenang Indonesia, semua yang dia katakan, dan semua orang yang dia temui. Akan begitu,” ujarnya kepada SBS News.

Putra Bashir, Abdul Rohim, menggambarkan ayahnya sebagai "korban" ideologi ekstremis, tetapi mengatakan keluarganya akan berusaha melunakkan pandangan garis kerasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya