Mantan Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Michelle Obama mengirim surat terbuka untuk Twitter, meminta agar perusahaan media sosial itu memblokir akun Presiden Donald Trump sevata permanen.
Surat terbuka itu diunggah Michelle dalam akun Twitter-nya, @MichelleObama pada Kamis (7/1), beserta dengan pernyataan kecamannya atas insien kerusuhan di Capitol Hill.
"Saya merasa sakit untuk negara kita. Dan saya berharap memiliki semua solusi untuk membuatnya lebih baik," kata istri Presiden Barack Obama itu.
"Sekarang adalah waktunya bagi perusahaan Silicon Valley untuk berhenti mengaktifkan perilaku mengerikan ini, dan melangkah lebih jauh dari yang telah mereka lakukan dengan secara permanen melarang orang ini dari platform mereka, serta menerapkan kebijakan untuk mencegah teknologi digunakan oleh para pemimpin negara sebagai bahan bakar pemberontakan," tuturnya.
Dalam pernyataan tersebut, Michelle tidak menyebutkan nama Trump ataupun Twitter secara gamblang. Tetapi seperti yang diketahui publik, Trump menggunakan akun Twitter dengan lebih dari 88 juta pengikutnya untuk menyuarakan sejumlah pendapat yang bernada provokatif.
Trump juga mengajak para pendukungnya untuk berkumpul di Washington DC pada Rabu (6/1) melalui Twitter, dengan tujuan menganggu sidang Kongres yang memverifikasi kemenangan Joe Biden.
Di tengah kerusuhan di Capitol Hill, Twitter mengunci akun Trump. Facebook dan Instagram juga menangguhkan akun Trump untuk waktu yang tidak ditentukan.
Tetapi pada Kamis malam, akun Trump tampaknya sudah diizinkan oleh Twitter sehingga ia mengunggah video yang mengakui kemenangan Biden dan mengecam para perusuh.
