Berita

Seorang pria yang dipecat akibat ikut kerusuhan di Capitol Hill/Net

Dunia

Pakai Tanda Pengenal Karyawan Saat Ikut Kerusuhan Di Capitol Hill, Pria Ini Dipecat Perusahaan

JUMAT, 08 JANUARI 2021 | 10:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seorang pendukung Presiden Donald Trump yang ikut dalam aksi kerusuhan di Capitol Hill pada Rabu (6/1) harus menerima konsekuensi berat.

Pria yang tidak diketahui namanya itu dipecat dari perusahaan karena menggunakan tanda pengenal karyawan ketika ikut dalam kerusuhan di Capitol Hill.

Sosok pria itu terlihat dalam rilis yang diberikan oleh Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD) Washington DC untuk melacak para perusuh.


Dalam satu foto, terlihat pria itu mengenakan baju hitam dan topi merah 'Make America Great Again' dengan tulisan Trump sembari membawa bendera. Terlihat jelas juga tanda pengenal yang ia kalungkan, berserta foto dan nama perusahaan.

Sehari setelah kerusuhan terjadi, sebuah perusahaan swasta di Maryland, Navistar Direct Marketing (NDM) mengeluarkan pernyataan telah memecat pria tersebut karena ikut dalam pelanggaran keamanan.

"Navistar Direct Marketing diberi tahu bahwa seorang pria yang mengenakan tanda pengenal perusahaan terlihat di dalam Capitol AS pada 6 Januari 2021 selama pelanggaran kemarin. Setelah meninjau bukti foto, karyawan tersebut telah diberhentikan karena suatu alasan," ujar perusahaan, seperti dikutip The Hill.

"Meskipun kami mendukung hak semua karyawan untuk melaksanakan kebebasan berbicara secara damai dan sesuai hukum, setiap karyawan yang menunjukkan perilaku berbahaya, termasuk membahayakan kesehatan dan keselamatan orang lain tidak akan lagi memiliki peluang kerja dengan Navistar Direct Marketing," lanjut perusahaan.

Selain itu, CEO NDM Persio Lisboa juga merilis kecaman atas insiden kerusuhan di Capitol Hill.

Saat ini, pihak kepolisian tengah gencar memburu para pelaku perusuh di Capitol Hill yang telah melanggar hukum karena merangsek masuk ke gedung parlemen, merusak properti, dan menganggu Kongres.

Para perusuh sendiri merupakan pendukung Trump yang ingin menghentikan sertifikasi Kongres atas kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Kerusuhan berhasil menghentikan sementara sesi gabungan DPR dan Senat. Tetapi pada Rabu malam, sesi dilanjutkan dan berakhir pada Kamis dini hari dengan pengakuan kemenangan Biden.

Di sisi lain, kerusuhan juga membuat empat orang tewas, termasuk seorang wanita yang ditembak oleh petugas polisi Capitol berpakaian preman.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya