Berita

Polisi Pakistan menyita bahan pembuatan bom dan senjata yang akan digunakan dalam serangan sektarian/Net

Dunia

Polisi Pakistan Ringkus Tujuh Militan Syiah Yang Berencana Akan Serang Pemimpin Kelompok Muslim Sunni

JUMAT, 08 JANUARI 2021 | 10:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Polisi anti-terorisme Pakistan dan badan intelijen negara itu menangkap tujuh tersangka yang diduga ingin menyerang para pemimpin kelompok Muslim Sunni dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan di tempat persembunyian kelompok militan Syiah yang dilarang di Provinsi Punjab timur, Kamis (7/1) waktu setempat.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Penanggulangan Terorisme Punjab mengatakan para tersangka dari kelompok terlarang Sipah-e-Mohammad ditangkap dalam tiga serangan terpisah selama 24 jam sebelumnya dari kota Sargodha, Khusab dan Sahiwal, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Kamis (7/1).

Dalam penggerebekan tersebut petugas berhasil menyita bahan pembuatan bom dan senjata yang akan digunakan dalam serangan sektarian oleh orang-orang yang ditangkap.


Para tersangka diarahkan oleh pemimpin militan Mehmood Iqbal, yang bersembunyi di negara tetangga, kata para pejabat. Pihak berwenang tidak menyebutkan nama negara yang dimaksud, tetapi para pejabat sebelumnya menyalahkan Iran karena mendukung militan Syiah.

Pasukan keamanan Pakistan sering melakukan penangkapan seperti itu, tetapi yang terbaru terjadi tepat setelah militan Sunni membunuh 11 penambang batu bara Syiah yang mereka culik dari barat daya Baluchistan.

Penambang batu bara yang terbunuh juga berasal dari komunitas Hazara, yang telah berulang kali menjadi sasaran militan Sunni, termasuk afiliasi ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan para penambang sekitar 48 kilometer (30 mil) di timur Quetta.

Syiah telah menuntut tindakan keras terhadap kelompok Sunni Sipah-e-Sahaba yang telah menewaskan sejumlah Muslim Syiah di seluruh Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya