Berita

Alexandr Lukashenko/Net

Dunia

Pejabat Belarusia: Rekaman Bocor Soal Rencana Lukashenko Bunuh Tiga Musuhnya Pada 2012 Adalah Asli

RABU, 06 JANUARI 2021 | 07:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang mantan pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Belarusia mengatakan bahwa rekaman audio tahun 2012 yang diduga berisi rencana untuk membunuh para penentang Alexandr Lukashenko di Jerman adalah asli.

Ihar Makar, mantan wakil komandan unit kontraterorisme Kementerian Dalam Negeri Belarus, mengatakan rekaman yang diduga berisi suara mantan perwira KGB Belarusia itu 'sepenuhnya asli'.

"Saya memiliki 100 persen bukti bahwa rekaman itu asli. Pertama, rekaman itu menjalani tes forensik audio. Kedua, sumber anonim saya, yang berbicara langsung dengan orang-orang yang direkam dalam rekaman itu dan yang mengetahui semua detail percakapan yang direkam, dapat bersaksi di pengadilan," kata Makar kepada Current Time, jaringan media berbahasa Rusia yang dipimpin oleh RFE/RL bekerja sama dengan Voice of America.


Surat kabar online EUObserver pada 4 Januari menerbitkan rincian rekaman tentang apa yang dikatakan sebagai layanan keamanan KGB Belarusia pada tahun 2012 yang membahas rencana untuk membunuh total empat penentang Lukashenko.

Pengungkapan informasi terbaru datang ketika Lukashenko, yang berkuasa sejak 1994, menghadapi protes berbulan-bulan yang menuntut dia mundur setelah pemilihan presiden yang disengketakan pada Agustus 2020.

Makar mengatakan pada bahwa dia adalah orang yang memberikan salinan rekaman audio kepada EUObserver dan bahwa suara dalam rekaman itu adalah Vadzim Zaytsau, yang pada saat itu adalah ketua KGB Belarusia.

Dalam rekaman itu, Zaytsau dikatakan sedang memberi pengarahan kepada anggota unit khusus kontraterorisme elit KGB, Grup Alfa, tentang rencama membunuh tiga lawan Lukashenko yang saat itu tinggal di Jerman. Mereka adalah Aleh Alkayeu, mantan direktur penjara. Kemudian Uladzimer Baradach, seorang mantan komandan polisi anti huru hara, dan Vyachaslau Dudkin, mantan kepala polisi antikorupsi.

Audio tersebut juga berisi diskusi rencana pembunuhan jurnalis Rusia kelahiran Belarusia Pavel Sheremet, yang kerap mengkritik Lukashenko.

Meski kemuian serangan terhadap ketiga penentang itu tidak pernah terjadi, tetapi plot pembunuhan itu  diduga akan melibatkan penggunaan bahan peledak dan racun.

Sheremet kemudian terbunuh dalam aksi bom mobil di Kyiv pada 2016. Polisi Ukraina mengatakan pada 4 Januari bahwa mereka sedang menyelidiki dokumen dan rekaman baru, yang, jika dikonfirmasi, akan meningkatkan kecurigaan bahwa KGB Belarusia terlibat dalam kematian jurnalis itu.

"Saya memperoleh rekaman itu dari sumber anonim saya pada tahun 2012. Saya tidak langsung mencoba melakukan apa pun dengan rekaman ini karena tidak mungkin mengubah situasi di Belarus pada saat itu. Dan kemungkinan besar hidup saya akan dalam bahaya jika saya melakukannya. Namun, dalam rekaman itu saya mendengar nama teman dekat saya, Aleh Alkayeu, dan karena itu saya mengadu ke Amerika Serikat untuk meminta bantuan,” kata Makar.

"Sejauh yang saya mengerti, Amerika Serikat menawarkan bantuan karena polisi di Jerman menawarkan pengawal Aleh Alkayeu dan memperingatkan dia untuk tidak meninggalkan Jerman karena nyawanya dalam bahaya."

Menurut Makar, pejabat AS memberi tahu Kementerian Luar Negeri Belarusia bahwa Washington mengetahui rencana Minsk untuk membunuh lawan Lukashenko di luar negeri, dan mendesak otoritas Belarusia untuk meninggalkan mereka.

"Dan setelah itu, Lukashenka mencopot Zaytsau dari pos itu," kata Makar.

Makar juga mengatakan bahwa ia memiliki bukti tentang rencana Minsk untuk membunuh kritikus Rusia Andrei Suzdaltsev, yang dinyatakan sebagai persona non grata dan dideportasi dari Belarusia pada 2006.

Rencana membunuh Suzdaltsev tidak ada dalam rekaman tetapi Makar menegaskan, sumbernya dapat memastikannya di pengadilan.  Ia sangat berharap Federasi Rusia segera bereaksi terhadap informasi itu.
 
"Saya juga sangat berharap masyarakat dunia akan melakukannya, bereaksi terhadap itu, terutama Eropa dan Amerika. Dan saya pikir kami akan mampu mengalahkan rezim diktator di negara asal kami, Belarusia," kata Makar, menambahkan bahwa dia dan pendukungnya akan mencoba membawa kasus ini ke pengadilan di Den Haag.

Laporan EUObserver mengatakan bahwa seorang ahli dari negara NATO mengkonfirmasi kepada surat kabar online bahwa suara dalam rekaman sangat banyak terdengar seperti suara satu orang, yaitu Zaytsau.

Alkayeu, yang mantan direktur penjara, menulis sebuah buku berjudul 'Shooting Brigade' di mana dia mengungkapkan rincian yang menjadi sasaran Lukashenko. Menurut Alkayeu, rezim Lukashenka ingin membidiknya karena dia adalah saksi kunci hilangnya sejumlah tokoh politik pada 1999-2000.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya