Berita

Gubernur New York Andrew Cuomo/Net

Dunia

Gubernur New York Berlakukan Denda Rp 1,4 Miliar Bagi RS Yang Lambat Distribusikan Vaksin

SELASA, 05 JANUARI 2021 | 10:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Gubernur New York Andrew Cuomo dibuat geram dengan lambatnya distribusi vaksin Covid-19. Ia bahkan memberlakukan denda bagi rumah sakit yang tidak mendistribusikan vaksin cukup cepat.

Cuomo pada Senin (4/1) mengatakan, rumah sakit yang lambat mendistribusikan vaksin akan didenda hingga 100 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 1,4 miliar (Rp 14.000/dolar AS).

"Saya tidak ingin vaksin ada di lemari es atau freezer, saya ingin vaksin itu ada di tangan seseorang," kata Cuomo, seperti dikutip Reuters.

"Jika Anda tidak menjalankan fungsi ini, akan timbul pertanyaan tentang efisiensi rumah sakit," tambahnya.

Cuomo mencatat, 194 rumah sakit di negara bagian New York telah menerima 46 persen alokasi vaksin mereka atau 895.925 dosis.

Tetapi data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan, baru 30 persen dosis vaksin yang sudah disuntikan pada 274.713 orang.

"Saya membutuhkan pejabat publik itu untuk turun tangan dan mengelola sistem itu. Anda memiliki alokasi, kami ingin itu di tangan orang-orang secepat mungkin," tegas Cuomo.

Cuomo mengatakan, pemerintah federal telah mengirimkan panduan perihal prioritas yang harus menerima vaksin, di antaranya adalah petugas medis dan kelompok rentan. Sayangnya, birokrasi dan administrasi rumah sakit membuat distribusi jadi terlambat.

Misalnya, NYC Health and Hospitals baru memvaksinasi 12 ribu karyawannya dari total 23 ribu karyawan yang memenuhi syarat menerima vaksin. Padahal rumah sakit tersebut memiliki akses ke sekitar 38 ribu dosis vaksin.

Selain memberlakukan denda, Cuomo juga mengusulkan untuk diterbitkannya UU yang menjadikannya sebagai kejahatan untuk menjual atau mengelola vaksin Covid-19 kepada orang-orang yang mencoba melewati antrean.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya