Berita

Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan kuncian nasional untuk Inggris/Net

Dunia

Rem Sebaran Varian Baru Virus Corona, PM Boris Johnson Lockdown Inggris

SELASA, 05 JANUARI 2021 | 08:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Lonjakan kasus Covid-19 di Inggris, khususnya terkait varian baru virus corona, membuat Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan diberlakukannya lockdown nasional.

Berbicara dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Senin (4/1), Johnson mengatakan varian baru virus corona yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris sudah menyebar ke negara lain dengan kecepatan tinggi. Untuk itu, tindakan segera perlu dilakukan.

"Saat saya berbicara dengan Anda malam ini, rumah sakit berada di bawah tekanan lebih dari Covid daripada kapan pun sejak dimulainya pandemi," kata Johnson, seperti dikutip Reuters.


"Dengan sebagian besar negara sudah berada di bawah tindakan ekstrem, jelas bahwa kita perlu berbuat lebih banyak bersama untuk mengendalikan varian baru ini," tambahnya.

"Karena itu, kita harus melakukan penguncian nasional, yang cukup kuat untuk menahan varian ini. Itu berarti, pemerintah sekali lagi, menginstruksikan Anda untuk tinggal di rumah," imbuh Johnson.

Johnson mengatakan, lockdown akan dimulai pada Selasa (5/1) waktu setempat. Toko-toko tidak penting harus tetap ditutup. Sekolah dasar dan menangah juga tetap tutup, kecuali mereka yang orang tuanya adalah pekerja kunci.

Dalam perhitungan Johnson, jika peluncuran vaksin berjalan dengan lancar dan terbukti dapat menekan angka kematian, maka kuncian dapat diakhiri pada pertengahan Februari.

Pengumuman itu datang hanya beberapa jam setelah pemerintah memuji keberhasilan Inggris menjadi negara pertama yang mulai meluncurkan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca untuk melawan Covid-19.

Lebih dari 75 ribu orang di Inggris telah meninggal karena Covid-19 dalam 28 hari setelah tes positif sejak dimulainya pandemi. Rekor 58.784 kasus baru virus corona dilaporkan pada Senin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya