Berita

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi/Net

Politik

Pramono Ubaid: Meski Tersendat-sendat, Demokrasi Di Indonesia Harus Terus Didorong

SENIN, 04 JANUARI 2021 | 14:55 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Demokrasi di Indonesia memang tidak pernah berjalan linier dan mulus dalam setiap perjalanannya. Namun, demokrasi merupakan pilihan sejak awal negara Indonesia terbentuk.

Begitu disampaikan Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk "Refleksi Pemikiran Alumni UIN" pada Senin (4/1).

"Demokrasi sudah menjadi pilihan kita berbangsa dan bernegara sejak awal, sejak para pendiri bangsa kita dulu. Tetapi, demokrasi kita tidak pernah berjalan mulus selalu menghadapi tantangan dari sistem-sistem lain," kata Pramono.

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, perjalanan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa terus mengalami jalan berliku.

"Pada suatu ketika, ada pemberontakan atas nama agama DII/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Aceh. Pada kesempatan lain, kelompok Komunis juga pernah berusaha mengganti sistem itu. Berikutnya, sistem totalitarian militeristik juga pernah mewarnai sistem demokrasi kita," tuturnya.

"Jadi, demokrasi kita tidak pernah berjalan linier mulus selalu bergerak ke depan," imbuh Pramono.

Aktivis muda Muhammadiyah ini juga menyebutkan pada era reformasi juga demokrasi masih mengalami tantangan yang nyata. Hal itu ditenggarai oleh sejumlah masalah kebangsaan mulai dari persinggungan keberagaman hingga politik.

Namun begitu, para alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan tidak lantas anti demokrasi betapapun demokrasi di Indonesia selalu menemui jalan terjal.

"Tantangan terus berlangsung, tetapi sebagai insan-insan alumni UIN, bagi saya, demokrasi Indonesia harus terus didorong meskipun jalannya tersendat-sendat, mundur ke belakang, tetapi menjadi komitmen bersama bagi kita untuk bagaimana demokrasi kita dorong ke depan," tandasnya.

Selain Pramono, narasumber lain dalam webinar tersebut yakni; Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI yang juga Ketua IKAL UIN, TB Ace Hasan Syadzily, Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Asrori S Karni, dan Komisioner Purnabakti Komnas Perempuan Yunianti Chuzaifah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya